PLTA Peusangan Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu melihat progres pembangunan PLTA Peusangan, Selasa (23/4/2024. (foto: Kementerian ESDM)

Bagikan

PLTA Peusangan Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu melihat progres pembangunan PLTA Peusangan, Selasa (23/4/2024. (foto: Kementerian ESDM)

MASAKINI.CO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan memasang target pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Peusangan di Aceh Tengah, Aceh, beroperasi pada akhir tahun ini.

PLTA Peusangan disebut berkapasitas 88 megawatt (MW) dan merupakan PLTA pertama yang dibangun di Aceh.

“Saat ini progres fisik di lapangan telah mencapai 94,71 persen yang direncanakan Commercial Operation Date atau COD unit 1 (45 MW) pada akhir tahun 2024 dan unit 2 (43 MW) di Mei 2025,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu dalam keterangannya dikutip masakini.co, Kamis (25/4/2024).

Jisman berharap untuk dapat COD sesuai target, karena dari segi pembebasan lahan, konstruksi, sudah diangka lebih dari 90 persen. Ia menyebut bahwa tantangan ke depan di sektor ketenagalistrikan, bukan hanya terkait masalah keandalan, efisiensi dan harga listrik yang murah, namun juga masalah lingkungan, yang berimbas kepada tuntutan pengelolaan emisi dan peningkatan penggunaan energi bersih.

“Harapannya nanti di akhir Desember udah jadi, ini penting buat negara, PLN dan juga masyarakat. Buat negara jelas Pemerintah mendukung dekarbonisasi dan net zero emmision, dan kita mau mengurangi emisi di negara kita serta support pengurangan emisi di dunia,” ujarnya.

PLTA Peusangan, tuturnya, akan menjadi salah satu tulang punggung pemanfaatan energi bersih di Sumatera, karena memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik.

Sementara itu Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto, menyampaikan PLTA Peusangan ini adalah proyek PLTA terlama sepanjang sejarah.

“Dari tahun 1994 dimulai dengan pekerjaan preparasi dan sempat terhenti tahun 1996 karena ada masalah sosial politik (konflik Aceh). Kemudian kembali dilanjutkan tahun 2011, dan sampai 2024 progresnya sudah mencapai 94 persen,” ungkapnya.

Untuk diketahui, pendanaan PLTA Peusangan saat ini dibiayai oleh pendanaan dari JICA Jepang. Dalam perencanaannya, listrik yang dihasilkan PLTA Peusangan akan dievakuasi melalui jalur transmisi 150 kV PLTA Peusangan 1 – Takengon dan transmisi 150 kV PLTA Peusangan 2 – Bireuen dan distribusi 20 kV Takengon Utara – Takengon Selatan yang saat ini telah selesai pembangunannya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist