MASAKINI.CO – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan Indonesia berkomitmen membangun kerja sama yang lebih kuat dengan Turki, serta dapat berkontribusi terhadap perdamaian dan kemakmuran global termasuk dalam menyikapi isu Palestina.
Hal itu disampaikan saat kunjungan Menlu Turki Hakan Fidan ke Jakarta pada Juli 2023, yang dibalas Menlu RI dengan berkunjung ke Ankara.
Indonesia menyatakan dukungannya terhadap proses perdamaian yang kredibel menuju solusi dua negara dan keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami ingin selalu membela kemanusiaan dan keadilan bagi Palestina, bagi rakyat Palestina,” kata Retno dalam keterangan pers Kemlu RI dikutip, Kamis (2/5/2024).
Retno mengatakan bahwa Indonesia menginginkan gencatan senjata yang segera, dan langgeng serta akses pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan tanpa hambatan.
“Pada bulan Februari 2024, saya menyampaikan pernyataan lisan saya di hadapan Mahkamah Internasional sebagai salah satu upaya lain untuk mendukung Palestina. Indonesia akan menggunakan segala cara untuk mendukung Palestina,” tutur Retno.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut Retno menyebutkan negara Indonesia-Turki juga berkomitmen untuk mempercepat finalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia-Turki, dan menyambut baik rencana penyelenggaraan perundingan CEPA putaran ke-5 tahun ini.
“Kami yakin bahwa finalisasi CEPA akan membawa perubahan dan meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral kita,” ujar Retno.
Kemudian terkait kerja sama pertahanan, kedua menlu sepakat untuk mengadakan pertemuan 2+2 dan menyambut baik dialog militer dan pertahanan yang sedang berlangsung.
Retno dan Fidan juga menyambut baik kerja sama strategis dalam pengembangan industri pertahanan, di antaranya untuk produksi bersama medium weight tank (MWT), dan berkomitmen untuk bekerja sama dalam pemasarannya.
Kedua negara juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dalam pemberantasan kejahatan transnasional melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Keamanan sebagai payung kerja sama dan berharap MoU mengenai pemberantasan terorisme dan pemberantasan kejahatan transnasional dapat segera diselesaikan.
“Bersama-sama, kita dapat menawarkan peningkatan kapasitas dan proyek bersama untuk negara-negara Selatan,” tutur Retno.