MASAKINI.CO – Seratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) dan masyarakat Inoeng Balee yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Peduli Perikanan Aceh (AMMPA) menggelar aksi di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin (13/5/2024).
Aksi tersebut mendesak Pj Gubernur Aceh, Bustami untuk segera mengevaluasi dan mencopot Ketua Badan Reintergrasi Aceh (BRA), Suhendri atas dugaan terlibat proyek fiktif pengadaan budidaya ikan dan pakan runcah senilai Rp15 miliar di Aceh Timur.
Berdasarkan amatan, massa datang dengan membawa poster kritikan terhadap oknum pelaku korupsi.
“Ini menjadi penyelewengan dengan jumlah yang besar yang membuat kita sakit hati, maka kita minta Ketua BRA dicopot,” kata Koordinator aksi, Batra Adiputra.
Kemudian hal yang sangat disayangkan yakni BRA yang dibentuk untuk membantu korban konflik malah merusak kepercayaan yang diberikan. Pembentukan lembaga ini untuk menjembatani hak-hak korban dan keluarga konflik, tapol/napol eks kombatan GAM.
Apalagi, kabarnya Ketua BRA saat ini diketahui juga mangkir dari pemeriksaan polisi. “Kami menduga ini fiktif karena berdasarkan fakta di lapangan para calon penerima dan aparat desa bahwa mereka tidak tahu terkait hal itu,” ucapnya.
Di lokasi unjuk rasa, sempat diwarnai dengan saling dorong antara massa dan petugas keamanan baik kepolisian dan Satpol PP.
Sementara itu, Kepala Biro Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Yusrizal turut menjumpai pengunjuk rasa namun kehadirannya tak digubris.