MASAKINI.CO – Bank Indonesia kantor wilayah Provinsi Aceh menyatakan momentum Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 akan berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi Aceh. Maka salah satu upaya yang perlu dikembangkan yakni penerapan transaksi digital bagi pelaku UMKM.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Aceh, Rony Widijarto mengatakan transaksi digital tersebut perlu dilakukan agar dapat memberikan kemudahan bagi para tamu dan atlet yang datang ke Aceh.
“Dampak besar akan dirasakan jika menggunakan inovasi transaksi digital seperti QRIS baik dalam segi kuliner, sovenir, termasuk juga transportasi,” kata Rony pada Talkshow dampak PON terhadap ekonomi Aceh dan strategi digital di Banda Aceh, Selasa (21/5/2024).
Ia menjelaskan, renovasi fisik akan memberikan efek jangka panjang bagi perekonomian Aceh. Bahkan efek positif lainnya jga akan dirasakan bagi dunia pariwisata, perhotelan, restoran dan transportasi.
Maka dalam momentum itu, BI Aceh mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan pesta olahraga empat tahunan ini sehingga target pertumbuhan ekonomi Aceh saat PON dapat mencapai 4 hingga 4,8 persen.
Selain itu, BI Aceh mendorong agar inflasi Aceh dapat terkendali. Karena apabila harga bahan pokok naik tentu akan berimbas terhadap restoran makanan.
“Akan dipastikan saat PON itu konsumsi akan sangat meningkat, kita tidak mau harga makanan naik nantinya hanya karena bahan pangan juga naik,” ucapnya.
Di sisi lain, BI Aceh mendorong agar pelaku UMKM dapat menyertakan pelabelan harga. Tujuannya agar dapat menarik minat tamu luar Aceh.
“Kita paham disini tak terlepas dari kebiasaan tawar menawar, namun dengan penyertaan label harga tentu pembeli akan lebih tertarik,” tuturnya.