MASAKINI.CO – Organisasi perlindungan satwa berbasis di Hong Kong, PETA Asia turut merespon instruksi Pemko Sabang, menembak anjing liar.
Senior Vice President PETA, Jason Baker menyatakan upaya mengontrol rabies dengan menembak anjing terlantar secara acak bukan hanya perilaku barbar, namun juga tidak efektif sama sekali.
“Anjing yang ketakutan akan lari menyelamatkan diri, dan bukannya mati seketika, mereka yang terluka akan mati perlahan dalam penderitaan,” kata Baker dalam siaran pers yang dikirimkan Paramitha Iskan pada masakini.co, Rabu (26/6/2024).
Menurut Baker, kekejaman dan pertumpahan darah tidak akan berdampak pada populasi hewan terlantar, ataupun menekan angka rabies.
“Tak terhitung daerah yang telah sukses mengendalikan rabies dengan menjalankan program sterilisasi dan vaksinasi,” sebutnya.
Sterilisasi dan vaksinasi dijalankan bersama dengan program adopsi dan euthanasia yang berwelas asih, akan menjaga keamanan lingkungan untuk semua penghuninya, baik hewan maupun manusia.
“PETA mendesak pemerintah Kota Sabang untuk mencabut instruksi pembunuhan yang tidak berperikemanusiaan ini, dan menerima arahan untuk mengontrol populasi hewan yang berwelas asih dan efektif,” tegasnya.