MASAKINI.CO – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto berharap volume transaksi digital QRIS saat kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh lebih meningkat dari jumlah volume transaksi saat ini yang baru mencapai 7,3 juta.
Dia menargetkan volume transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) itu dapat mencapai 10,2 juta, meski di Aceh hanya memiliki perbankan berbasis Syariah.
Jika menggunakan QRIS, kata dia, para tamu luar yang berhadir tetap bisa bertransaksi dengan kemudahan layanan digital tersebut.
“Jadi ini yang terus kita dorong, para tamu tetap mendapatkan kemudahan meski tak menggunakan perbankan syariah,” kata Rony, Jumat (26/7/2024) malam.
Dia menyampaikan Bank Indonesia mendorong perbankan syariah di Aceh untuk menekuni hal tersebut karena menjadi jembatan kemajuan ekonomi. Apalagi hingga Mei tahun ini terdapat 152.340 unit merchant yang telah mengimplementasikan QRIS sebagai alternatif pembayaran non-tunai.
“Layanan transaksi melalui dompet digital jadi tantangan untuk merchant karena kami melihat masih banyak ruang di perbankan syariah, jadi kita jemput bola,” ujarnya.
Menurut Rony QRIS dirancang tak hanya kebutuhan nasional namun juga internasional sehingga tak memungkinkan uang tersebut hilang. Di sisi lain, QRIS dapat menjadikan UMKM dapat lebih naik kelas.
“Efek positifnya lebih banyak, kita optimis ini dapat menjadi jembatan pelaku UMKM lebih maju,” tuturnya.