MASAKINI.CO – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto mengimbau masyarakat untuk teliti dan berhati-hati jika ingin berinfak menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Menurutnya, lembaga sosial atau keagamaan seperti masjid yang kini banyak menggunakan QRIS untuk menghimpun infak dari masyarakat, tak menutup kemungkinan disalahgunakan.
“Saat infak ke masjid, harus dibaca, jangan asal infak, nama masjidnya harus jelas,” kata Rony Widijarto dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2024).
Dia menjelaskan keaslian QRIS pada lembaga sosial dan keagamaan seperti masjid, dapat ditandai dengan terteranya nama lembaga atau masjid tersebut. Sebelum melakukan transaksi, hendaknya masyarakat membaca terlebih dahulu.
“Masyarakat tolong tetap membaca, artinya sistem digital ini pasti ada aspek-aspek negatif, makanya kita harus teliti,” ujar Rony.
Menurut Rony Widijarto pengguna QRIS di Aceh per Juni mencapai 586.508 orang. Sementara jumlah merchant (pedagang) yang menggunakan fasilitas tersebut yakni 155.211.