MASAKINI.CO – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin menegaskan bahwa informasi gempa megathrust bukanlah prediksi maupun peringatan dini terhadap bencana.
Dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjalani aktivitas seperti biasa.
“Jadi jangan disikapi dengan keliru dan seolah-olah akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Andi, Selasa (20/8/2024).
Dia menjelaskan hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia yang dapat memprediksi gempa secara tepat dan akurat.
Pada dasarnya, tutur Andi, Indonesia terdapat 13 zona megathrust yang memanjang mulai dari zona megathrust Aceh-Andaman di barat Indonesia, hingga zona megathrust Papua bagian utara.
“Di Aceh sendiri memiliki dua zona gempa, pertama zona tumpukan lempeng yang berada di barat Aceh serta lempeng patahan aktif yang berada di laut,” jelasnya.
Menurutnya, Zona Megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang merupakan area yang belum melepaskan energi gempa besar selama ratusan tahun lamanya.
Zona megathrust ini ada satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lain, yang biasanya ada di lautan. Bahayanya akan terjadi gempa besar dan tsunami.
“Masing-masing daerah tersebut memang memiliki potensi, bahkan di Aceh setiap hari itu terjadi gempa namun dalam skala kecil,” terangnya.