Sepotong Cerita Yesni Luik Melihat Aceh dari Dekat

Pelatih dan sejumlah atlet kempo PON di Aceh. | Riska Zulfira/masakini.co

Bagikan

Sepotong Cerita Yesni Luik Melihat Aceh dari Dekat

Pelatih dan sejumlah atlet kempo PON di Aceh. | Riska Zulfira/masakini.co

MASAKINI.CO – Pelatih cabang olahraga kempo asal kontingen Nusa Tenggara Timur (NTT) Yesni Luik tak bisa menyembunyikan rasa harunya saat menginjakkan kaki di bumi Serambi Mekkah. Pasalnya keindahan Aceh dan keramah-tamahan masyarakat meninggalkan kenangan yang luar biasa.

Sebelum ke Aceh, Luik merasakan kekhawatiran terhadap kondisi Aceh yang menerapkan kearifan lokal dan nuansa agamanya begitu kental. Baginya kondisi ini menjadi hal baru lantaran adanya perbedaan di wilayah Indonesia bagian timur.

“Aceh menjadi wilayah penerapan syariat yang kental, itu menjadi kekhawatiran kami, karena jujur, cara berpakaian, tingkah laku, dan lain-lain kami di Indonesia timur sangat berbeda,” katanya dalam konferensi pers di Media Center PON XXI wilayah Aceh, Banda Aceh, Jumat (20/9/2024).

Namun, kata Yesni Luik, begitu tiba di Aceh, stigma tersebut terbantahkan. Ia merasakan sendiri bagaimana sambutan luar biasa dari masyarakat Aceh, tanpa melihat suku, ras, dan agama.

Sambutan masyarakat Aceh, kata dia membawa semangat baru untuk para tamu luar Aceh. Tak memandang sebagai orang asing menjadi tempat ternyaman bagi mereka untuk bertanding.

“Sehingga sampai hari ini kami bisa bertanding dengan aman dan nyaman tanpa gesekan apa pun,” ucapnya.

Yesni Luik turut menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi mendalam kepada seluruh masyarakat Aceh atas sambutannya di event olahraga empat tahunan tersebut.

Yesni menekankan bahwa slogan “Peumulia Jamee” yang digaungkan Aceh bukan sekadar kata-kata, tetapi nyata dalam setiap interaksi yang ia alami.

“Slogan atau tagline untuk memuliakan tamu ternyata bukan hanya slogan; itu terbukti,” tutur Yesni Luik.

Ia berharap apa yang telah dipelajari selama di Aceh dapat diterapkan untuk menjadikan PON 2028 lebih baik, terutama karena NTT bersama NTB bakal menjadi tuan rumah ajang olahraga empat tahunan tersebut.

“Ini PR bagi kami NTT dan mewakili teman-teman kami di NTB, semoga apa yang sudah kami dapat di sini, bisa kami laksanakan agar PON 2028 nanti lebih baik dari sekarang,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist