MASAKINI.CO – Kasus penyiraman air cabai ke seorang santri yang dilakukan istri pimpinan Dayah Darul Hasanah inisial NN (40) di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, berakhir damai.
“Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai. Orang tua santri dengan tulus memaafkan tindakan yang dilakukan, dan istri pimpinan dayah juga menyampaikan permohonan maaf,” kata Hendra Syahputra, Kabid SDM Dinas Dayah Aceh Barat, Jumat (11/10/2024).
Menurut Hendra, Pemerintah Aceh Barat memediasi perdamaian kedua belah pihak tersebut, Kamis (10/10/2024) kemarin.
Dia mengatakan, orang tua santri tersebut berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Sementara laporan yang sudah dilayangkan ke Polres Aceh Barat oleh wali santri itu, akan dicabut sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
“Kami apresiasi kepada wali santri yang telah menunjukkan kebesaran hati dalam menyelesaikan masalah ini secara damai,” ungkap Hendra Syahputra.
Pihaknya berharap agar tidak ada lagi kasus kekerasan atau persekusi dalam lingkungan pendidikan dayah di Kabupaten Aceh Barat, maupun dayah lainnya di provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini.
Selain itu, Hendra berharap penyelesaian kasus kekerasan yang dilakukan istri pimpinan dayah terhadap santri ini dapat menghindari munculnya stigma negatif terhadap lembaga-lembaga dayah.
“Baik dayah di Aceh Barat maupun di Aceh secara umum,” harapnya.