Kala Gen Z Berburu Barcode Persiraja

Suasana scan barcode e-tiket Persiraja vs PSPS di Stadion Harapan Bangsa, Minggu pagi (13/10/2024). | foto: for masakini.co

Bagikan

Kala Gen Z Berburu Barcode Persiraja

Suasana scan barcode e-tiket Persiraja vs PSPS di Stadion Harapan Bangsa, Minggu pagi (13/10/2024). | foto: for masakini.co

MASAKINI.CO – Langit di atas Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, tampak lesu, Minggu (13/10/2024) pagi. Terlihat mendung. Namun sejumlah orang, bersemangat di Gate 1.

Mereka tertib mengantre untuk penukaran tiket. Malam nanti, tuan rumah Persiraja akan menjajal kemampuan PSPS Pekanbaru. Tim asal Riau, yang saat ini memuncaki klasemen sementara.

Pada masing-masing tangan calon penonton, barcode dalam gawai sudah disiapkan. Seorang pemuda di antrian keenam tampak mencolok. Kurus badannya, dengan tubuh diselimuti jersey Manchester United.

Tiga petugas tiket satset scan barcode. Tidak lebih lima menit. Pemuda tadi, Aulia Fadhil namanya. Sudah memegang tiket berwarna merah jambu.

“Mantap, cepat. Semangat ini nonton laga kadang perdana Persiraja. Udah lama tidak nonton Persiraja,” ucap pemuda asal Sukaramai, Banda Aceh.

Ia mengaku, itu kali pertama dirinya menyaksikan pertandingan sepakbola dengan e-tiket. Sebuah pengalaman baru. Meskipun ketika Liga 1 dulu, vs Bhayangkara FC juga ada e-tiket, namun masih ada tiket offline yang bisa ia beli di stadion.

Sebagai Gen Z (kelahiran 1998), Aulia tidak kewalahan menjalani setiap tahapan pembelian tiket. Mengetahui bahwa laga tersebut dihelat dengan e-tiket dari instagram resmi Persiraja. Tepat di hari pertama e-tiket dibuka, Aulia langsung pesan.

Lewat gawai merek apple, menggunakan wifi tempat kerja. Hari itu pula proses tiketnya kelar. Ia terbantu, dengan mengikuti petunjuk sosialisasi di Instagram Persiraja.

Setelah mengklik aplikasi moflip, linknya otomatis diarahkan ke website persiraja.id. Untuk pembayarannya, Aulia memilih QRIS Bank Aceh.

“Alhamdulillah, tidak perlu harus nunggu waktu lama. Selang beberapa menit, langsung masuk email yang isinya barcode tiket pertandingan kita. Yang fungsinya untuk ditukarkan pada tanggal 13 (hari ini) menjadi gelang tiket,” bebernya.

Dari lima katagori tiket. Ia memilih yang termurah Rp40 ribu, untuk tribun utara/selatan atau belakang gawang. Baginya, yang penting bisa menikmati atmosfer langsung dari tribun. Sudah sejak 2007, Aulia menyaksikan laga-laga Laskar Rencong.

“Karena kawan-kawan juga beli tiket termurah. Jadi seru bisa teriak sama-sama. Kebetulan, harga segitu juga yang pas di kantong kawan-kawan,” aku Aulia.

Setelah penukaran tiketnya rampung. Aulia meluncur ke titik penukaran tiket lainnya, Stadion H Dimurthala (SHD). Kebetulan, temannya yang bernama Qurais tidak teliti.

“Di SHD temani tukar tiket kawan. Dia gak teliti pilih tempat penukaran. Sebenarnya dari rumah lebih dekat ke Stadion Harapan Bangsa,” jelasnya.

Tampilan tiket Rp40 ribu Persiraja | foto: for masakini.co

Membuat Penonton Nyaman

Berbeda dengan Aulia. Rizki Irnanda punya cerita berbeda. Pukul 09.15 WIB sudah tiba di tempat penukaran tiket di SHD, dari Gampong Ceurieh. Ia diminta bantu temannya untuk menukarkan tiket.

“Sempat lama, karena barcode yang dikasih oleh teman ke saya rupanya barcode pembayaran. Kesalahan di teman saya. Malu saya jadinya,” kata Nanda.

Namun ia maklum. Temannya itu gagap teknologi (gaptek). Sehari-hari jualan es ikan di Lampulo. Sedangkan dirinya, hanya membantu untuk tukar tiket temannya. Dan ia, tidak dalam agenda menyaksikan laga tersebut.

“Namun petugas tiket sangat terbuka. Menjelaskan bahwa barcode untuk di scan ada di email,” terangnya.

Karena temanya gaptek. Sempat lama ia membuka emailnya kembali. Namun setelah dibantu oleh teman yang lain. Teman tersebut mendapatkan barcode seharusnya. Lepas siang, langsung bergegas ke SHD untuk penukaran.

“Alhamdulillah semuanya beres. Tiket sudah ditukar oleh yang bersangkutan langsung,” pungkasnya.

Sementara itu, lewat laman resmi persiraja.id, Ketua Panitia Pelaksana, Marwan Dek Bit mengatakan, pihaknya menerapkan sistem dan aturan baru yang akan membuat penonton semakin nyaman dan juga untuk menjaga Persiraja dari segala macam sanksi.

“Tugas kami selalu Panpel jelas, membuat penonton nyaman,” ucapnya, Jumat, (11/10).

Untuk diketahui. Ini bukan kali pertama Persiraja menggunakan e-tiket. Hak serupa pernah dilakukan ketika Persiraja promosi ke Liga 1. Laga Persiraja vs Bhayangkara FC menjadi laga pembuka. Sayangnya, setelah itu badai Covid-19 menerpa. Dan kompetisi terhenti.

Fakta lainnya. Liga 2 musim 2024/24, ini merupakan laga kandang kedua Persiraja. Laga pertama, vs Sriwijaya FC akhir September kemarin. Namun dihelat tanpa penonton. Karena masih ada sisa sanksi musim lalu.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist