MASAKINI.CO – PT Pembangunan Aceh (PEMA) kembali mengirim 4.000 ton sulfur menggunakan kapal tongkang dari Pelabuhan Kuala Langsa. Ini merupakan pengiriman kedua yang dilakukan oleh PT PEMA, dengan tujuan ke Sulawesi Selatan.
Direktur Utama PT PEMA, Faisal Saifuddin mengatakan pengiriman sulfur ini melalui proses pengapalan akan diselesaikan dalam waktu empat hari dengan sistem kerja dua shift, siang dan malam.
“Insyaallah pengapalan ini akan selesai dalam empat hari ke depan,” ujar Faisal di Banda Aceh, Senin (21/10/2024).
Faisal juga menjelaskan bahwa sebelumnya, mitra pengiriman sulfur dari Sulawesi Selatan biasanya mendapatkan pasokan dari Korea Selatan dan Arab Saudi. Dengan adanya pengiriman sulfur dari Aceh, diharapkan dapat mempercepat pengiriman ke wilayah Sulawesi Selatan.
Faisal turut memeriksa area penyimpanan sulfur (stockpile) dan menekankan pentingnya menjaga standar kualitas serta memperhatikan aspek lingkungan.
“Selalu jaga standar yang telah ditetapkan dan pastikan keamanan lingkungan dari pencemaran,” tegasnya.
Sebelumnya, pada Juni 2022 lalu, PT PEMA telah melakukan pengiriman perdana sebanyak 6.000 ton sulfur ke Riau melalui pelabuhan yang sama. Permintaan global terhadap sulfur sebagai bahan baku industri terus meningkat, khususnya di wilayah Asia-Pasifik yang diprediksi tumbuh 4,3 persen per tahun.
Aceh sendiri memiliki potensi besar dalam produksi sulfur yang berasal dari eksplorasi migas, dengan perkiraan produksi mencapai 900 ton per bulan di masa mendatang. Sulfur tersebut digunakan dalam berbagai industri seperti pabrik kertas, kosmetik, pupuk, dan lainnya.
