MASAKINI.CO – Takk jauh dari kotak penalti PSMS Medan. Kapten Persiraja, Andik Vermansah melambungkan bola ‘pisang’. Umpan berkelas itu menyasar tiang dua. Membelah garis pertahanan PSMS Medan.
Pemain dengan nomor punggung 77, berlari mengikuti bola udara. Ia meloncat, menyundul. Dan gol! Dia Miftahul Hamdi, sayap cepat Persiraja.
Sepersekian detik setelah menatap dan memastikan bola bersarang ke gawang Abdul Rohim. Hamdi yang kegirangan, dalam sekelebat sambil berlari, membuka jersey. Jersey tersebut digengam, dilambungkan, lalu jatuh di kotak penalti.
Ia terus berlari, diikuti pemain Persiraja lainnya. Tiba-tiba Vivi sudah bergelantung di punggung Hamdi. Corfe, legiun asing Persiraja pun sama. Ikut menindih Vivi dari belakang. Mereka berselebrasi, hingga ke pojok kiri pertahanan PSMS.
Hamdi yang ditimpa dua koleganya, rubuh. Dua lututnya melantai rumput. Dalam posisi berlutut, dua telapak tangannya dikepal. “Yaaaah!” soraknya. Lalu bersujud. Dua telapak tangan berubah, kini menggenggam kepala.
Tersirat syukur dan seolah tak percaya. Bahwa golnya di menit 43 lewat 46 detik itu, bukan saja membalikkan keadaan menjadi 2-1. Tapi di akhir nanti, adalah penentu kemenangan Persiraja. Dalam laga kandang terakhir ‘Laskar Rencong’, menutup putaran pertama Liga 2 musim 2024/25.
Selebrasi Emosi
“Itu selebrasi buka baju pertama kali, sepanjang karir profesional saya. Reflek. Biasanya kan bikin bikin love, atau gerakan tangan telpon,” katanya kepada masakini.co, Senin (28/10).
Malam itu, Hamdi mengaku dirinya emosional. Sebab empat hal. Gol pertamanya di Derby Sumatra, orangtua masuk rumah sakit, gol pembalasan karena pernah dianulir, serta aksi solidaritas atas sanksi tanpa penonton yang menimpa Persiraja.
H-1 sebelum laga. Ketika Persiraja menjalani Official Training (OT), Jumat (25/10/2024). Sebuah pesan dari kampung halaman, Sigli masuk. Ibu dan ayahnya secara berbarengan harus menjalani rawat inap di RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli. Kata Hamdi, diduga gejala DBD.
Fokus pemain kelahiran 13 Desember 1995 ini limbung. Ia menimbang lama, apakah bertahan di tim, atau segera bertolak ke Sigli. Malam itu, Hamdi nyaris pulang. Pasangan M Ali – Nahriani Usman seakan kontak batin, bahwa lelaki semata wayang mereka, dalam dilema.
“Kata orangtua, fokus saja di Persiraja. Karena sedang sangat butuh sama Hamdi di laga penting. Ayah sama ibu, ada kakak yang jagai. Orangtua menenangkan,” kenangnya.
Sebagai anak, pesan dari orangtua membuat Hamdi yang sempat bimbang, tampil pasti dengan percaya diri. Ia tak ingin menyia-yiakan restu dari orang yang telah melahirkan dan membesarkannya.
“Jujur, terharu. Di saat sakit, orangtua memberikan kepercayaan. Masih dikasih restu,” ungkap eks Bali United ini.
Satu golnya ke gawang PSMS Medan malam itu, sekaligus pembalasan terhadap golnya di laga away ke gawang Persikota. Pasalnya wasitnya sama, Pipin Indra Pratama. Padahal, dalam vidio ulang, gol Hamdi sama sekali tidak offside.
“Itu juga gol pembalasan terhadap keputusan kontroversi di laga away sebelumnya. Maka terasa emosional,” bebernya.
Hamdi bersyukur bisa mencetak gol saat mengalahkan PSMS Medan. Ia merendah. Katanya kebetulan rezeki gol penentu lahir darinya. Tapi kata Hamdi, semua berkat kerja keras semua pemain. Tanpa kecuali.
Gengsi Derby Sumatra juga diakui eks Timnas Indonesia ini, membakar semangatnya. Jauh sebelum laga, banyak pesan masuk ke Instagram Hamdi. Fans mengutarakan harapan, agar Hamdi tampil all out dan bisa mencetak gol.
“Ada puluhan DM (pesan masuk) yang masuk. Fans bilang, kerja keras, maksimal. Pokoknya yang jangan kalah sama PSMS Medan. Ini derbi dan penuh gengsi,” tuturnya.
Gol serta kemenangan ‘Laskar Rencong’ dalam Derby Sumatra, juga Hamdi persembahkan bagi fans Persiraja. Menurut Hamdi, tidak fair atas keputusan larangan tanpa penonton.
“Rasanya tidak adil sekali sanksi tanpa penonton. Karena ada tim lain, yang jauh lebih parah. Gol ini juga untuk fans yang tidak bisa mendukung kami di stadion,” pungkas Hamdi.
Pemain yang juga pernah membela Persik Kediri serta Persita Tanggerang, menutup putaran pertama dengan membukukan dua gol. Kabarnya, jika tidak ada kendala, orangtuanya sudah bisa meninggalkan Rumah Sakit.