Yasvani Setelah 75 Hari

Yasvani berebut bola dengan pemain Dejan FC | foto: Senadikayz/MO FC Bekasi

Bagikan

Yasvani Setelah 75 Hari

Yasvani berebut bola dengan pemain Dejan FC | foto: Senadikayz/MO FC Bekasi

MASAKINI.CO – Papan hitam, berangka 21 dan 27 beda warna, diangkat wasit cadangan atau RAR dari pinggir lapangan. Riski Fajar masuk dari garis tengah. Ia menggantikan Yasvani Yusri.

Setelah Rizki masuk, wasit utama yang berada di tengah lapangan, Rihendra Purba langsung meniup peluit jalannya babak kedua laga Dejan FC vs FC Bekasi. Berlangsung di Stadion Kera Sakti, Tangerang, Minggu (27/10/2024).

Sementara Yasvani, ada di ruang ganti. Bukan di bench. Suara pengumuman pergantian oleh MC, sayup-sayup ia dengar dari dalam. Yasvani tidak terkejut. Sebab sudah tahu dirinya diganti, sejak awal pengarahan ‘turun minum’ di tepi lapangan.

“Sebagai manusia biasa, tentu sedikit kecewa. Tapi sebagai pemain profesional, saya menghormati keputusan pelatih. Kita siap dengan segala kondisi,” ujarnya kepada masakini.co.

Sore itu, Stadion Kera Sakti mati lampu. Ruang ganti tanpa terang menyala. Selaras dengan gurat kecewa yang tersirat dari wajah Yasvani.

Sambil berdiri, jersey away FC Bekasi warna hitam, dengan enam garis kecil hijau vertikal ia lucuti dari badan.

Sembari meregangkan tali dan membuka sepatu, mulutnya komat-komit. Sejumlah kalimat luapan perasaan ia tumpahkan. Memecah keheningan ruangan berwarna putih abu-abu, temaram berkat seberkas sinar matahari yang masuk dari celah pintu. Lima kitman di hadapannya paham situasi.

“Sabar, bang,” ucap salah seorang kitman.
“Kenapa, bang,” tanya Indra Feri, satu-satunya pemain di ruang ganti.

Yasvani hanya menjelaskan singkat. Usai lima menit. Ia langsung ke kamar mandi. Mengguyur tubuh dengan air. Setelah benar-benar bersih, bek kanan asal Lhokseumawe, Aceh itu berganti pakaian. Mengenakan kaos hijau tua berkerah.

Ruang ganti ia tinggalkan. Yasvani menenteng sebotol ‘air coklat’ yang ia beli di Point Coffee, sejak berangkat ke stadion. Kopi saku jenis susu original itu, ia sesap lamat-lamat. Di parkiran stadion, Yasvani menyendiri. Meratapi nasib.

“Saya menenangkan diri, merenungi banyak hal,” ungkapnya.

Pemain FC Bekasi, Yasvani lepaskan crossing | foto: Senadikayz/MO FC Bekasi

Kebatinan Yasvani sejatinya mudah dipahami. Laga bertajuk ‘Derby Jabodetebek’, spesial baginya. Sebab sore itu, setelah 75 hari bergabung dengan FC Bekasi, Yasvani akhirnya diturunkan sebagai pilihan utama.

Meski bersyukur atas kesempatan tersebut, tapi tampil ‘pancong’ mengganjal hatinya. Penantian Yasvani tak sebentar. Di pertandingan penutup putaran pertama Liga 2 tersebut, barulah ia turun sejak menit pertama.

Sebelumnya, pesepakbola kelahiran 10 Februari 1998 ini, hanya mendapatkan kesempatan dua kali, dari 8 laga. Sebagai pemain pengganti. 15 menit lawan PSPS Pekanbaru, dan 10 menit menghadapi Sriwijaya FC.

“Sepakbola situasi begini biasa. Kadang di atas, kadang di bawah. Dan kadang-kadang di inti bumi,” kelakarnya.

Pemain yang pernah mempersembahkan perak bagi Aceh di PON Papua, datang ke FC Bekasi dengan CV oke.

Musim lalu, ia langganan inti bersama Persiraja. Kontribusi Yasvani, menerbangkan ‘Lantak Laju’ hingga ke semifinal Liga 2. Bahkan satu crossing-nya di semifinal, berujung gol di kepala Ramadhan ‘Madon’.

Kini nasib Yasvani belum semujur musim kemarin. Ia berharap dan berdoa, di putaran kedua nanti, takdirnya cerah kembali. Sehari setelah laga tersebut, suami Ulia Syura ini mengunggah foto pertandingan Derby Jabodetabek. Disertai caption sarat makna.

“Gak perlu ngerasa spesial. Kita manusia, bukan nasi goreng!” tulisnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist