MASAKINI.CO – Pada masa kampanye pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024, ujaran kebencian ke kelompok minoritas mulai bermunculan di platform TikTok. Di Aceh, ujaran kebencian dalam Pilkada malah menyerat keberadaan pengungsi Rohingya.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Monash Data & Democracy Research Hub (MDDRH), yang melakukan pemantauan platform TikTok di lima provinsi, menemukan bahwa 18,15% sampel video yang terkumpul, baik konten ataupun komentarnya mengandung ujaran kebencian.
“Target ujaran kebencian berbeda-beda di setiap provinsi. Di Aceh, kami menemukan ujaran kebencian kepada pengungsi Rohingya,” kata co-director MDDRH Ika Idris dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/11/2024).
Menurut Ika, memang berdasarkan hasil pemantauan itu sejauh ini belum ada video yang spesifik menyerang Rohingya, tapi komentar-komentar sudah bermunculan di video-video TikTok para kandidat.
“Sudah ada tuduhan bahwa kandidat tertentu malah membawa Rohingya yang serupa dengan kotoran manusia ke Aceh,” ujarnya.
Ika menyebut ujaran kebencian tentang Pilkada yang terbanyak dari lima provinsi yang dipantau itu yakni; tentang Pilkada Jawa Barat (204), Maluku Utara (159), Aceh (98), Nusa Tenggara Barat (80), dan Sumatera Barat (14).