Jalan Udara Alwi Terbangkan Wisata Aceh

Panorama alam Aceh. | foto: Alwi

Bagikan

Jalan Udara Alwi Terbangkan Wisata Aceh

Panorama alam Aceh. | foto: Alwi

MASAKINI.CO – Birunya danau Lut Tawar, hijaunya bukit dan gunung yang mengitarinya. Sulit bagi mata yang melihat, untuk tidak terkagum-kagum. Apalagi jika view-nya dari atas. Sudah lama, destinasi wisata andalan dari Takengon, Aceh Tengah itu tersohor.

“Amaizing picture,” komentar bule asal Austalia. Pujianya reflek, hanya dengan melihat potret kamera drone, yang diunggah akun Instagram @minoritaass, penghujung tahun 2023.

Padahal, akun @minoritaass dan bule Australia ini, tidak saling berteman. Algoritma Instagram-lah, yang mempertemukan kedua pihak.

Alwi, pemilik akun @minoritaass dengan sukarela membagikan setiap momen, proses yang berbau wisata, di setiap lini media sosialnya. Selain Instagram, ia juga kerap berbagi konten di TikTok.

“Ada juga yang komen, seperti bukan Aceh, tapi Swiss,” cerita Alwi, awal pekan lalu.

***

Cahaya lampu temaram, hanya satu tiga lampu yang masih hidup di warkop yang beralamat di Lampineung. Selebihnya, ‘bohlam’ telah dimatikan oleh pengelola warkop.

Alwi memperlihatkan karya udaranya, indahnya alam Aceh. | foto: Ichsan Maulana

Lelaki kelahiran 25 Januari 2003 ini menatap layar laptop. Kantung hitam terlihat jelas mengitari matanya. Di bawah semilir angin ‘tengah malam’, Alwi berbagi pengalaman bersama masakini.co.

Ia membuka sejumlah karya udaranya. Berlembar-lembar file gambar keindahan alam Aceh, entah berapa banyak footage video maupun foto wisata Aceh; dengan angle-angle menarik.

Bagi Alwi, bisa menyebarkan keindahan alam Aceh, memberikan kebahagian tersendiri untuknya. Sebagai konten kreator. Apalagi karya dari drone, yang memancing rasa penasaran siapa saja yang menyaksikan.

“Pengunaan drone sangat berpengaruh. Karena drone, bisa menyuguhkan sudut pandang berbeda. Sangat wah bagi orang awam. Meskipun, bagi pengguna drone, gambar dari atas sudah biasa,” bebernya.

Menariknya, video maupun gambar yang dihasilkan drone, bisa membuat orang-orang makin penasaran. Kata Alwi, dari atas terlihat begitu mempesona, namun detil di bawahnya menjadi misteri.

Dengan suguhan konten udara, merangsang orang-orang untuk datang langsung. Membuktikan sendiri keindahan alam Aceh.

“Lucunya kan, biasanya kita gak spil jalan menuju tempat atau objek wisata. Yang dilihat orang awam hasil dari konten. Di saat yang sama, ada sisi lain dari objek wisata, yang belum banyak orang tahu,” jelasnya.

Alwi mencontohkan. Teluk Jantang, Lhoong, Aceh Besar. Lazimya orang-orang hanya tahu keindahan pantainya. Namun setelah ia unggah karya udara, ternyata ada teluk di balik tebing yang jauh lebih indah.

“Sepengalaman saya, video atau gambar dari drone, belum pernah sekalipun dapat komentar negatif. Selalu positif. Karena view dari atas beda, dan lebih indah,” tutur Alwi.

Dari Hobi Jadi Rezeki

Kelidan antara karya dan pesona alam Aceh, tidak terlepas dari hobinya yang suka jalan-jalan. Selain mencintai dunia kreatif; dengan menjadi konten kreator. Dasarnya, ia adalah ‘anak gunung.’ Yang gemar mendaki.

“Sebenarnya lebih ke passion. Pertemuan antara hobi jalan-jalan dan suka dokumentasi. Cuma makin bersemangat dengan exposure di media sosial,” akunya.

Khusus untuk drone. Mulai ia geluti akhir 2020. DJI Mini 2, merupakan drone pertamanya. Ia beli bekas di Bireuen, milik kawanya. Seharga Rp 5,8 juta waktu itu.

“Uang beli drone dari hasil jual kamera. Semuanya gara-gara Covid-19,” ungkapnya.

Pandemi membuatnya berpikir keras. Waktu itu, basic-nya videografer wedding untuk wilayah Pidie. Berhubung jasa wedding tidak jalan, dihantam ‘korona’, ia mencium peluang lewat drone.

Panorama alam Aceh. | foto: Alwi

Sedangkan waktu luang, banyak. Lantaran kuliah kala itu online. Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga, UIN Ar-Raniry dari Padang Tiji segera belajar hal baru: pilot drone.

“Semuanya otodidak. Saya masih ingat, pagi dari Padang Tiji. Sampai di Bireuen siang untuk beli dan ambil drone. Asar sudah di Padang Tiji lagi, nonton tutorial Youtube cara kerja drone, langsung sore itu terbangkan,” kenangnya.

Hamparan sawah di kaki bukit-bukit Padang Tiji, menjadi karya perdananya dari udara, sebagai pilot drone.

Buah dari kesabaran berproses, kreatifitas yang terus diasah. Hobi yang cintai Alwi, kini menjadi mata rezeki untuknya. Ia sudah sering mendapatkan pekerjaan sebagai pilot drone, fotografer, hingga menjadi spesialis media sosial; sebuah profesi baru yang sedang hype.

“Tentu bersyukur. Semuanya berproses. Saya tak akan lupa, project pertama saya menerbangkan drone, dibayar Rp 300 ribu. Alhamdulillah. Namanya juga perdana,” kenangnya.

Job pertama lulusan Jeumala Amal itu, serah terima jabatan institusi ‘loreng’ di Aceh Besar. Diakuinya, sempat dek-dekan, karena itulah perdana karyanya akan di bayar waktu itu.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist