MASAKINI.CO – Ratusan orang yang terdiri dari murid SD, warga, dan peserta Global Tsunami Symposium mengikuti tsunami drill atau simulasi kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami di Gampong Deah Geulumpang, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Rabu (13/11/2024).
Kegiatan ini bagian dari rangkaian acara 20th Global Tsunami Symposium yang diselenggarakan oleh UNESCO IOC.
“Bencana tsunami telah merenggut banyak nyawa, merusak sebagian besar infrastruktur kota kita. Namun, di balik duka yang mendalam, bencana ini juga mengajarkan kita banyak hal, salah satunya adalah pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana,” kata Penjabat Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya.
Ade Surya mengatakan kegiatan tsunami drill bagian dari upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara bertindak ketika bencana tsunami terjadi.
Menurutnya, dengan memahami risiko bencana dan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan, itu dapat meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana.
Ade Surya mengingatkan mitigasi bencana merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan sistem peringatan dini yang komprehensif dan dapat diandalkan.
Di samping itu, tutur Ade, penguatan infrastruktur juga merupakan bagian penting dari mitigasi bencana. Kota Banda Aceh, menurutnya, perlu terus berupaya untuk membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana dan ramah lingkungan.
“Peningkatan kualitas infrastruktur yang tahan bencana akan membantu mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana,” ujarnya.