MASAKINI.CO – Pujasera. Tempat santai untuk lintas generasi, dengan ragam menu makanan. Menjadi salah satu tempat favorit untuk disinggahi di Aceh Utara. Tempat ini berada di kompleks PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Hanya empat menit dari gerbang kompleks. Tidak jauh dari Masjid Al-Muntaha. Sedangkan jarak tempuh dari Kota Lhokseumawe, sekitar 25 menit perjalanan.
Ketika menginjakan kaki di area Pujasera, tertata dan rapi, menjadi dua hal yang pas menggambarkan situasi. Pelanggan bebas memilih tempat duduk. Mau yang outdoor, ataupun indoor.
Jalan kecil diantara meja dan kursi makan, menjadi alas kaki yang berbatasan dengan rerumputan tanah. Sore itu, asar baru saja usai. Rizki (30) tahun sudah tiba.
Ia menunaikan janji, untuk menjamu teman-teman kuliahnya saat masih di Banda Aceh dulu. Rizki merupakan warga Aceh Utara. Hari itu, ia menjadi tuan rumah. Atas sarannya, mereka bereuni di Pujasera.
Setelah memilih tempat duduk, pramusaji hadir. Singkatnya, makanan dipilih. Sembari menunggu pesanan tiba. Enam sekawan tersebut mengulang kisah. Nostalgia bangku kuliah.
Waktu itu, Rizki masih berstatus lajang. Sedangkan temannya yang lain, sudah berkeluarga. Tak jarang, buah hati temannya yang masih kecil, bermanja padanya. Di tengah obrolan, pesanan datang.
Belum habis makanan disantap. Dara, gadis mungil menunjuk ayunan. Ia meminta ke sana, tidak jauh dari tempat mereka meriung.
Rizki dengan penuh kesadaran, membawa Dara. Menemaninya bermain ayunan. Sedangkan sang emak, kawan Rizki, melanjutkan cerita dengan teman yang lain.
Pujasera punya keunggulan dengan sejumlah mainan untuk anak-anak. Sebab itu, tempat ini juga ramai dikunjungi keluarga. Saat sedang asik berayun ria, Dara melihat sekawanan rusa di balik pagar.
Ia meminta turun. Kebetulan, jarak antara ayunan dengan pagar tersebut, tidak sampai sepuluh langkah orang dewasa.
“Mau tengok rusa ya dek,” tanya Rizki.
Gadis kecil itu mengangguk. Hanya menjawab iya dalam bahasa yang belum cukup jelas. Rusa-rusa ini ditangkarkan PT PIM sejak tahun 2012. Hampir 30-an lebih rusa di sana.
Rizki mencabut rumput ukuran panjang di dekat pagar penangkaran. Diberikan kepada Dara. Dengan dituntun, gadis kecil itu menyodorkan rumput, dan dilahap rusa-rusa tersebut. Dara tersenyum.
“Ini lagi, kasih lagi rumputnya,” tambahnya.
Riski dan Dara hanya dua, dari beberapa keluarga serta anak yang lain, juga berdiri dekat pagar. Aktifitasnya sama, memberikan makanan kepada rusa. Tak lupa, momen ini diabadikan lewat telpon genggam masing-masing.
Tak lama, Boy hadir. Ia baru saja pulang kerja, dari seberang kompleks. Beberapa tahun terakhir, kolega Rizki bekerja di PT PIM. Boy merupakan putra setempat. Rumahnya di Palda, masih di area jangkauan PT PIM.
“Di sini memang ramai. Paling ramai ya Sabtu-Minggu,” jelas Boy.
Kelebihan Pujasera, diriwayatkan Boy, banyak sekali pilihan makanan. Bagi keluarga, punya alternatif untuk menghabiskan akhir pekan. Selain itu, tempatnya juga nyaman untuk ngobrol.
“Anak-anak muda juga banyak yang datang. Bisa dengan kawan-kawanya nongkrong. Atau biasalah, pasangan,” ungkapnya.
Matahari mulai terbenam. Rizki, Boy dan Dara kembali ke meja makan. Azan berkumandang. Para pengunjung, bergegas ke musala Pujarsera yang tak jauh dari dapur. Setelah menunaikan salat Magrib, mereka kembali bernostalgia.
Suasana malam, jauh lebih indah di Pujasera, dengan sinar lampu beda warna. Menambah kesyahduan reuni mereka. Setelah Isya, mereka memutuskan kembali ke tempat masing-masing.
Rizki menjadi tuan rumah yang baik. Sedangkan teman-temannya, membawa kesan baik dari Pujasera.