Kuah Beulangong, Kuliner Khas Aceh Besar yang Diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda

Warga memasak kuah beulangong saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. I foto: Riska Zulfira/masakini.co

Bagikan

Kuah Beulangong, Kuliner Khas Aceh Besar yang Diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda

Warga memasak kuah beulangong saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. I foto: Riska Zulfira/masakini.co

MASAKINI.CO – Kuah Beulangong, hidangan tradisional khas Aceh Besar, resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia sejak 2018.

Kuliner ini menjadi simbol kekayaan budaya kuliner Aceh yang sering disajikan dalam berbagai acara keagamaan, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, syukuran, hingga resepsi pernikahan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, Bahrul Jamil mengatakan pengakuan Kuah Beulangong sebagai WBTb Indonesia ini menjadi dorongan kuat untuk melestarikan kearifan lokal agar tetap hidup di tengah gempuran modernisasi.

“Dengan pengakuan ini, kita berharap Kuah Beulangong dapat menjadi salah satu ikon budaya Indonesia di dunia,” ujar Bahrul Jamil di Aceh Besar, di Aceh Besar, Kamis (5/12/2024).

Sebagai salah satu kuliner khas Aceh, Kuah Beulangong kini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Aceh Besar tetapi juga aset budaya yang memperkaya identitas Indonesia di mata dunia.

Ia menjelaskan nama beulangong berasal dari kata belanga, yang berarti kuali besar. Bahan utamanya yaitu daging sapi, kambing, atau kerbau, yang diracik dengan rempah-rempah khas Aceh.

Hidangan ini juga menggunakan bahan tambahan seperti nangka muda, pisang muda, hingga bagian dalam batang pisang, yang memberikan cita rasa khas dan unik.

“Kuah Beulangong tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga simbol gotong royong masyarakat Aceh sebab proses memasaknya melibatkan banyak orang, mulai dari menyiapkan bahan hingga memasak bersama-sama,” tambahnya.

Bahrul Jamil menuturkan bahwa tradisi memasak Kuah Beulangong sudah ada sejak abad 19 atau bahkan jauh sebelum itu. Awalnya, tradisi ini diperkenalkan oleh pedagang dari Gujarat, India, yang selain berdagang dan menyebarkan Islam, juga membawa pengaruh budaya, termasuk dalam hal kuliner.

Di Aceh, Kuah Beulangong menjadi bagian tak terpisahkan dari acara adat dan tradisi kearifan lokal seperti Khanduri (kenduri) Blang.

Ia juga berharap masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama untuk memastikan tradisi ini tetap hidup di masa depan.

“Peran semua pihak sangat penting agar warisan ini tidak hilang, sehingga kebanggaan masyarakat Aceh Besar bisa terus dirasakan oleh generasi mendatang,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist