MASAKINI.CO – Masa kelam Aceh saat tsunami melanda pada 26 Desember 2004 masih terukir dalam ingatan masyarakat hingga kini, 20 tahun usai kejadian yang meluluhlantakkan Aceh itu masih tetap diperingati.
Tsunami tersebut merupakan bencana alam terburuk dalam sejarah modern yang menyebabkan luka mendalam bagi masyarakat Aceh.
Gempa bumi dengan kekuatan 9,1-9,3 skala Richter di dasar laut Samudra Hindia memicu tsunami ini, mengakibatkan lebih dari 230.000 korban jiwa di berbagai negara dan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang besar.
Kini Aceh telah mengalami perubahan yang signifikan selama 20 tahun setelah tsunami melanda pada 26 Desember 2004.
Rekonstruksi infrastruktur dilakukan secara besar-besaran pasca kejadian tsunami, seperti perumahan di desa yang terkena dampak tsunami.
Pengembangan sistem peringatan dini tsunami telah dikembangkan untuk mengurangi risiko bencana. Teknologi canggih digunakan untuk mendeteksi tsunami dan memberikan peringatan kepada masyarakat.
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya tsunami dan pentingnya kesiapsiagaan meningkat hingga program pendidikan dan pelatihan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat.
Kemajuan pendidikan di Aceh pasca 20 tahun tsunami, lebih dari 1.500 sekolah dibangun kembali, sekolah-sekolah dibangun di daerah terpencil hingga peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Dalam pengembangan ekonomi pasca tsunami, Aceh mulai pulih dengan pengembangan sektor pertanian, perikanan dan pariwisata.
Pertanian dan perikanan Aceh pasca tsunami 2004 mengalami perkembangan signifikan. Produksi beras meningkat 25% (2019-2022), produksi perikanan meningkat 30% (2019-2022).
Ekspor hasil pertanian dan perikanan meningkat 20% (2019-2022), dan jumlah petani serta nelayan meningkat 15% (2019-2022).
Dalam pengembangan pariwisata, pemerintah Aceh meningkatkan pariwisata dari perbaikan jalan, transportasi, pembangunan hotel dan fasilitas wisata hingga promosi pariwisata melalui media sosial dan iklan serta pengembangan produk wisata yang berkelanjutan.