MASAKINI.CO – Banjir bandang yang kerap melanda Kabupaten Aceh Tenggara disinyalir akibat kerusakan hutan yang masif. Hutan dibabat untuk membuka lahan perkebunan.
Aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Saleh Selian, mengungkap aktivitas kehancuran tutupan hutan yang masif itu terjadi di pegunungan Jambur Lateng, Kecamatan Deleng Pokhkisen.
Kerusakan hutan mencapai ratusan hektare yang terjadi di hulu atau bagian timur pegunungan Aceh Tenggara, itu mengakibatkan banjir bandang terjadi di hilir yang menimpa Kecamatan Lawe Sumur, Bukit Tusam, Bambel, Semadam, dan Babul Makmur.
“Dalam tujuh tahun terakhir kabupaten ini menjadi langganan banjir bandang,” kata Saleh Selian, dalam keterangan pers, Kamis (2/1/2025).
Saleh menyebut, rata-rata pemilik kebun yang diduga merusak hutan di Jambur Leteng adalah pejabat. Dia mendesak pihak kepolisian menyelidiki kasus yang menyebabkan banjir bandang kerap terjadi di Aceh Tenggara.
“Lakukan penegakan hukum terhadap tindak pidana lingkungan,” ucapnya.
Sebelumnya, banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara, Senin (30/12/2024) sore.
Banjir bandang itu membuat jalan Kutacane-Medan lumpuh akibat bebatuan, kayu, serta lumpur memenuhi badan jalan.