MASAKINI.CO – “Era pengembalian performa dimulai,” tulis Yasvani Yusri pada caption Intagram miliknya, Senin siang (13/1/2025).
Ada 9 foto yang ia unggah bersamaan dengan caption tersebut. Momen pertandingan Persiraja kala bertandang ke markas PSPS Riau, laga terakhir sebelum babak 8 besar Liga 2 dimulai.
Kepada masakini.co, bek kanan asal Lhokseumawe ini bercerita bisa kembali ke Persiraja menjadi anugerah untuk kariernya.
“Walau bagaimana pun, Persiraja tetaplah rumah. Tempat segalanya dimulai, dan saya kembali. Saya ingin terus mendapatkan kesempatan bermain,” ungkapnya.
Musim 2024/25 tidak berjalan sempurna bagi peraih medali perak untuk Aceh di PON Papua itu. Ia lebih dulu bergabung dengan FC Bekasi City. Sayangnya, Yasvani tidak menjadi pilihan utama.
Ia maklum terhadap situasi tersebut. Menurutnya, setiap pelatih punya selera tak sama. Lebih dari itu, setiap tim, juga punya dinamika tersendiri di balik lensa kamera yang publik tidak ketahui.
“Setiap tim yang mewarnai perjalanan karier, selalu punya cerita tersendiri. Ketika dipercaya penuh, saya bersyukur untuk terus tumbuh. Saat belum, saya belajar untuk introspeksi diri,” jelasnya.
Yasvani kini mantap menatap babak 8 besar. Ia terus berdoa dan bekerja keras agar tim berjuluk Laskar Rencong itu tahun ini benar-benar bisa promosi ke Liga 1, sebagaimana harapan masyarakat Aceh.
Semangat Tahun Baru
Januari 2025 meninggalkan kesan mendalam bagi ayah dari Jelita, buah hatinya dengan pasangan Ulia Syura Nanda. Di pertandingan yang berkesudahan 1-1 atas PSPS. Yasvani ‘akhirnya’ tampil sebagai pemain inti.
Sejak bergabung di putaran kedua, Yasvani di dua laga awal, masuk sebagai pemain pengganti kala Persiraja menumbangkan Pesikota (65′) dan Dejan FC (57′).
“Saya berterima kasih kepada Coach Akhyar Ilyas, yang setiap laga memberikan kesempatan bermain untuk saya,” ucap Yasvani.
“Saya mengerti bahwa sebagai pemain yang baru kembali, butuh waktu untuk adaptasi kembali. Apalagi di tim sebelumnya saya minim menit bermain,” sambungnya.
Yasvani mengaku dari tiga pertandingan yang sudah ia lakoni, performanya masih jauh dari kata sempurna. Namun hati kecilnya tak bisa bohong, bahwa kini kepercayaan dirinya berangsur-angsur pulih.
Hal ini, ia yakini sangat baik untuk mendongkrak performa. Dengan begitu, berefek kepada permainan tim secara kolektif.
“Jika jalan takdir Persiraja baik, kepada diri saya mengatakan, semoga bisa mencapai peak performance di perempat final, atau semifinal. Insya Allah,” harap Yasvani.
Nomor Punggung Berbeda
Satu hal yang menarik perhatian sejak kembalinya Yasvani ke Persiraja yaitu nomor punggung 44. Itu merupakan kali pertama, bek kanan kelahiran Gampong Ulee Jalan, itu memakai nomor 44.
Ia identik dengan nomor punggung 22. Sejak masih berstatus pemain amatir di PSLS Lhokseumawe, begitu juga kala membela Aceh di PON Papua. Nomor 22 dan Yasvani tak ubahnya mulut dengan lidah. Terhubung.

“Nomor 22 sudah dipakai Yoga. Saya tidak ingin mengganggu pemain muda, semangatnya harus terus dijaga. Jadi tidak mentang-mentang saya senior, saya main serobot saja. Saya menghormatinya,” ujar Yasvani.
Menyadari hal itu, pikirannya langsung bermain. Diantara sejumlah pilihan. Yasvani memutuskan mengenakan nomor 44. Ada filosofi tersendiri, yang ia harapkan bertuah.
“No 44 berbentuk kursi terbalik, jadinya kayak YY (akronim inisial nama) gitu. Selebihnya, 44 adalah jumlah dari tanggal, bulan, tahun pernikahan,” bebernya tersipu malu.
Yasvani menikahi Ulia tepat pada Jumat, 11 November 2022. Ia berharap, seteguh bahtera rumah tangga yang diarungi, melewati ombak kehidupan, demikian pula performanya kokoh saban perjalanan karier. Sebuah metafisika yang menggelayuti alam bawah sadar Yasvani.
“Saat Papa konsultasi, saya sempat merasa kayak aneh nomor 44. Tapi boleh juga, pas saya pikir ulang. Apalagi itu akumulasi hari bersejarah bagi tonggak mula rumah tangga kami,” kenang Ulia.