Deri Corfe ‘Si Jangkung’ yang Mengejutkan

Corfe bersama piagam penghargaan pemain terbaik bulan Desember 2024 di Liga 2. | foto: MO Tim

Bagikan

Deri Corfe ‘Si Jangkung’ yang Mengejutkan

Corfe bersama piagam penghargaan pemain terbaik bulan Desember 2024 di Liga 2. | foto: MO Tim

MASAKINI.CO – Saat pertama kali menginjakkan kaki di Aceh, di mata fans, Deri Anthony Corfe jauh dari kata meyakinkan.

Masa ototnya terbilang tak ideal. Kurus jangkung. Bukan badan proporsional seorang atlet. Postur jangkung, satu-satuya hal yang ditangkap mata, menjadi kelebihannya.

Begitu kesan refleks dari sekilas pandangan pertama. Striker berkebangsaan Inggris itu, juga tak lekat dengan stigma penyerang asing di sepakbola Indonesia; pelari kencang, maupun ‘penari’ dengan gocekan aduhai.

Dengan sabar, Corfe menjalani hari-hari trial. Singkat cerita, di tengah keragu-raguan dan coba-coba memberikan kesempatan, manajemen menyodorkan kontrak untuk pemain kelahiran 1998 ini.

Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (15/9/2025) menjadi saksi. Bahwa keputusan Persiraja menggunakan jasanya, tidaklah salah. Dua gol ia cetak, dalam kemenangan 2-4 Persiraja di kandang Persikabo 1973.

Itu debutnya! Sekaligus laga perdana Laskar Rencong di Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025. Brace Corfe menjadi start sempurna Persiraja di kasta kedua sepakbola Indonesia. Keraguan menjelma optimisme. Corfe di pembuka kompetisi resmi, lewat golnya, sukses tebar pesona.

***

Corfe secara eksklusif berbagi kepada masakini.co ihwal kariernya di Indonesia. Pegadaian Liga 2 musim 2024/25 telah memasuki babak 8 besar, dengan hanya menyisakan 2 pertandingan saja.

Penampilan Deri Corfe saat launching skuad Persiraja musim 2024/25. | foto: MO Tim

Corfe menjadi pemain terdepan dari Persiraja, yang meramaikan bursa top skor sementara. 12 gol sudah ia kantongi. Corfe berada di peringkat ke-5 dari kontestasi calon peraih ‘sepatu emas’. Terpaut empat gol dari juru gedor PSIM, Rafael Rodrigues 16 gol.

“Senang menjadi salah satu pencetak gol terbanyak di Liga 2. Masih ada beberapa pertandingan tersisa dan ingin mencetak lebih banyak gol, serta membantu tim,” ungkap Corfe.

Menurutnya, akan menjadi berkah sekaligus kebanggaan tersendiri andai bisa menjadi top skor di akhir kompetisi. Sebab itu diraih di musim perdananya di Indonesia.

“Sebagai seorang striker, (top skor) itu pasti sesuatu yang ingin saya capai. Tetapi fokus utama saya adalah membantu kami mendapatkan tiga poin. Sekaligus mendorong tim promosi ke Liga 1,” bebernya.

Penuh Tantangan Promosi

Untuk mewujudkan itu, bukanlah perkara mudah. Pasalnya, Persiraja sempat terpleset 0-2 atas PSPS, di laga pembuka babak 8 besar di kandang sendiri, Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Jumat (7/2/2025).

Kondisi tersebut diakui sempat mempengaruhi psikologis pemain. Namun tak berlangsung lama, sebab berhasil mendulang poin penuh pengganti dari markas Deltras Sidoarjo.

Puncak kepercayaan diri penggawa Persiraja bahwa asa Liga 1 masih ada, usai membungkam PSIM Jogja di Aceh. Corfe berkontribusi besar, menciptakan gol penyama kedudukan, sekaligus momentum comeback. Sekaligus membalaskan kekalahan di Stadion Mandala Krida.

“Saya sangat percaya diri setelah penampilan kami melawan PSIM,” aku Corfe.

Sore nanti, Stadion Kaharudin Nasution, Riau akan menjadi saksi, Selasa (11/2/2025). Siapa yang akan sekurang-kurangnya, finish di posisi runner-up, untuk merebut satu tiket sisa promosi ke Liga 1. Melawan runner-up grup sebelah.

Bagi Persiraja, tidak kalah adalah harga mati. Sebab dalam tarung ‘Saling Bunuh Duo Sumatra’, meraih poin menjadi keniscayaan untuk tetap nyalakan harapan naik kasta.

Tarung ini berat, karena sang tuan rumah, PSPS dalam kepercayaan diri tinggi. Di musim ini, tim asuhan Aji Santoso, dari tiga pertemuan dengan Persiraja, tidak sekalipun PSPS kalah. Namun Corfe sudah menyatakan kebulatan tekad; membawa Harimau Banda mengaum ke Liga 1.

Meski diyakini akan berlangsung sangat alot. Motivasi promosi sekaligus pembalasan dendam, ditambah pernah menahan seri PSPS di Riau, menurut Corfe misi membawa pulang poin dari Bumi Lancang Kuning, tidaklah mustahil.

“Saya pikir setelah kami mengalahkan PSIM di pertandingan terakhir, tim berada dalam semangat yang tinggi. Ini hanya tentang bersaing dengan cara yang sama. Karena kami tahu apa yang mampu kami lakukan sebagai sebuah tim ketika kami bermain,” tuturnya.

Menikmati Aceh

Bisa bermain di Aceh diakuinya menjadi pengalaman berharga dalam perjalanan karier Corfe. Negeri yang tak pernah terbayang olehnya dulu, bahwa kelak, sepakbola akan membawanya ke Aceh, daerah paling barat dalam teritori Nusantara.

Deri Corfe berselebrasi bersama Miftahul Hamdi, saat menundukkan PSIM Jogja di Stadion H Dimurthala, Jumat (7/2/2025). | foto: Rahmad S

“Saya sangat menikmati sepakbola di Aceh. Pelatih dan pemainnya adalah orang-orang hebat,” ungkapnya.

“Saya merasa nyaman untuk memainkan sepakbola terbaik saya bersama Persiraja, dengan dukungan dan kepercayaan di sekitar saya,” sambung Corfe.

Di singgung ihwal masa depannya, apakah akan tetap bersama Persiraja musim mendatang, lepas dari status tim ini promosi atau tetap di Liga 2? Corfe mengatakan, di momen ini, fokusnya satu yakni membawa Persiraja promosi ke Liga 1.

“Saya menikmati waktu saya di klub ini. Setelah musim ini, kita lihat apa yang ingin dilakukan klub dan diri saya sendiri secara pribadi,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist