Ekonomi Aceh Diprediksi Tetap Tumbuh di Tengah Efisiensi Anggaran

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Agus Chusaini. (foto: Riska Zulfira/masakini.co)

Bagikan

Ekonomi Aceh Diprediksi Tetap Tumbuh di Tengah Efisiensi Anggaran

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Agus Chusaini. (foto: Riska Zulfira/masakini.co)

MASAKINI.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh memperkirakan perekonomian Aceh akan tetap tumbuh positif pada tahun 2025, meskipun mengalami sedikit perlambatan akibat terbatasnya Proyek Strategis Nasional (PSN) baru serta kebijakan efisiensi anggaran.

Namun, kondisi itu tetap terjaga dengan adanya perbaikan sektor pertanian, seperti optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah rakyat, serta stabilnya kinerja ekspor daerah.

“Makanya kita terus mendorong digitalisasi, padahal digitalisasi cukup penting untuk keberlanjutan karena dapat meningkatkan transparansi dan efisien,” kata kepala Bank Indonesia Aceh, Agus Chusaini, Selasa (18/2/2025).

Saat ini, ia memaparkan bahwa perkembangan digitalisasi menunjukkan hasil positif dengan catatan sebanyak 658.721 pengguna QRIS terdaftar, 178.926 merchant yang telah mengimplementasikan QRIS, serta 17,03 juta transaksi dengan total nominal mencapai Rp2,09 triliun hingga Desember 2024.

Sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha terus diperkuat untuk mempercepat transformasi digital dan meningkatkan inklusi keuangan di Aceh.

Di sisi lain, memasuki bulan Ramadhan 2025, BI Aceh semakin memperkuat pengendalian inflasi dengan melakukan evaluasi TPID, koordinasi dengan pemerintah daerah, serta pemantauan harga secara berkala.

Sejumlah komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih, menjadi fokus utama dalam pengendalian harga.

“Untuk langkah antisipasi kita mendorong masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan barang. Makanya kita menggencarkan kampanye belanja bijak untuk Ramadan,” terangnya.

Kampanye ini mengajak masyarakat untuk berbelanja secara bijak, membandingkan harga sebelum membeli, memilih alternatif barang yang lebih terjangkau, serta menghindari penimbunan yang dapat menyebabkan kelangkaan.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist