MASAKINI.CO – Sejak pagi hingga petang, Evi Darmawan menghabiskan waktu di kebun. Pria berusia senja ini merawat jagung serupa menjaga harapan.

Di Gampong Pulot, Kecamatan Leupung, Aceh Besar persis di lahan seluas dua hektar. Petani 55 tahun ini, menanam puluhan batang jagung, sejak awal Oktober 2024.

Ia mengaku tak miliki banyak modal untuk mengurus tanamannya. Isi sakunya hanya cukup membeli bibit, sedikit pupuk, hingga obat anti hama.

Khusus obat anti hama, hanya terbeli di awal masa tanam. Selebihnya, ia harus bertarung sendiri melawan ulat Grayak yang menggerogoti jagung.

Tak hanya ulat yang menjadi musuhnya. Babi acap kali pula datang mengintai, bahkan menyantap jagungnya.

Usaha Darmawan tak selalu mujur. Banyak jagungnya tak selamat hingga masa panen tiba. Padahal hanya tiga bulan sejak tanam, jagung siap diantar ke pelanggan.

Darmawan mengaku, dalam panen kali ini meraup laba hingga Rp6 juta dalam dua pekan. Terlepas minimnya pendapatan, ia tetap pahlawan pangan yang tak bakal dikenang.
