MASAKINI.CO – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Tuanku Muhammad, menaruh harapan besar pada sektor pembangunan di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Illiza-Afdhal. Dia berharap pembangunan itu tidak menghilangkan identitas Banda Aceh yang lekat dengan penerapan Syariat Islam.
“Pembangunan kota harus tetap menjaga pusaka adat, budaya, dan sejarah, serta sejalan dengan nilai-nilai syariat Islam. Kita ingin Banda Aceh berkembang seperti kota besar lainnya, tetapi tanpa kehilangan identitasnya,” katanya, Senin (24/2/2025).
Tuanku Muhammad mengatakan pemerintah kota harus mampu menyelesaikan permasalahan infrastruktur kota yang selama ini dikeluhkan masyarakat mulai dari perbaikan jalan hingga drainase.
“Supaya tidak ada lagi jalan berlubang, berbatu, dan tergenang banjir. Ini harus bisa dipastikan agar fasilitas umum dapat berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Menurut Tuanku Muhammad, pembangunan yang tertata dengan baik tidak hanya meningkatkan estetika kota, tetapi juga mengatasi permasalahan kekumuhan akibat pembangunan liar.
Dia juga mendorong adanya pembangunan infrastruktur baru yang monumental agar dalam lima tahun ke depan, kepemimpinan Illiza-Afdhal membawa perubahan nyata bagi kota.
“Kita ingin melihat ada infrastruktur baru yang menjadi ikon Banda Aceh, sehingga masyarakat merasakan perubahan nyata, saya yakin Illiza mampu ubah Banda Aceh jadi lebih baik,” ujarnya.
Selain infrastruktur, ia menyoroti belum adanya Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) di Banda Aceh. Padahal, pariwisata merupakan sektor potensial yang dapat menjadi sumber utama pendapatan ekonomi kreatif bagi kota.
“Ini menurut saya yang saat ini dibutuhkan, agar pengembangan pariwisata memiliki arah yang jelas dan berkelanjutan,” tegasnya.
Tuanku Muhammad juga mendorong agar eksekutif dan legislatif bekerja sama dalam menyusun regulasi tersebut, sehingga sektor pariwisata dapat berkembang dengan lebih terarah dan memberikan manfaat bagi masyarakat.