MASAKINI.CO – Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto menyampaikan gara-gara diduga tak suka dipandang sinis jadi alasan lima remaja di Bener Meriah tega melakukan pengeroyokan terhadap tiga korban saat melakukan tadarus di Meunasah Al-Muttaqin, Kecamatan Bener Kelipah.
“Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku melakukan pemukulan karena merasa tidak senang dipandang sinis oleh para korban,” katanya dalam siaran pers, Minggu (9/3/2025).
Polda Aceh, tutur Joko, memastikan bahwa penanganan kasus pengeroyokan dan pemukulan terhadap tiga anak di bawah umur ini dilakukan secara profesional.
Saat ini kasus pengeroyokan tersebut sedang ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bener Meriah.
“Kami pastikan semuanya dilakukan secara profesional dan berkeadilan,” ujarnya.
Kasus ini terjadi pada Senin, 3 Maret 2025 lalu pukul 01.00 WIB. Saat itu ketiga korban sedang tadarus di meunasah. Tiba-tiba, lima pelaku yang juga masih di bawah umur datang dan melakukan pemukulan atau pengeroyokan terhadap mereka.
Karena kejadian itu, lanjut Joko, pihak korban membuat laporan polisi ke Polres Bener Meriah dengan nomor LP/B/15/III/2025/SPKT/POLRES BENER MERIAH/POLDA ACEH pada 6 Maret 2025. Setelah menerima laporan, penyidik pun segera memeriksa saksi korban dan para pelaku.
“Laporannya telah diterima di Polres Bener Meriah, dan pemeriksaan terhadap saksi korban maupun pelaku sudah dilakukan,” ujarnya.
Namun, karena seluruh pelaku masih di bawah umur, maka sementara ini dilakukan penangguhan penahanan dengan jaminan orang tua, sambil menunggu hasil diversi bersama Bapas, UPTD PPA, reje, serta seluruh pihak yang terlibat, termasuk orang tua pelaku dan korban.
“Kami imbau masyarakat tidak terprovokasi serta tidak mengunggah narasi negatif terkait insiden tersebut di media sosial, apalagi mereka masih di bawah umur,” pungkasnya.