MASAKINI.CO – Partai Perjuangan Aceh (PPA) menargetkan dapat memperoleh kursi di parlemen pada Pemilu 2029 dengan fokus utama pada pemberdayaan perempuan dan penyelesaian berbagai persoalan sosial yang dihadapi kaum perempuan di Aceh.
Ketua Umum PPA, Prof. Adjunct Marniati, menegaskan PPA hadir dengan semangat untuk memperjuangkan ekonomi rakyat serta menjadikan Aceh lebih maju dan makmur dengan memanfaatkan potensi lokal maupun peluang global.
“Dalam lima tahun kedepan kita akan terus bekerja mendampingi rakyat, termasuk memperhatikan isu perempuan,” ujar Marniati, Senin (10/3/2025).
Meski baru dibentuk pada 2024 lalu, pihaknya berkomitmen menyerap seluruh aspirasi masyarakat. Apalagi PPA didukung oleh akademisi, pengusaha yang saat ini telah mengepakkan sayapnya di 23 kabupaten/kota.
Marniati menyoroti bahwa Aceh masih menghadapi berbagai persoalan terkait perempuan, seperti tingginya angka kekerasan, pelecehan, perdagangan manusia, hingga meningkatnya kasus perceraian.
“Kami melihat perempuan masih menjadi kelompok yang paling rentan di Aceh. Oleh karena itu, PPA akan bekerja keras untuk mendampingi mereka dan mencari solusi atas berbagai persoalan ini,” jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen nyata, Marniati menegaskan bahwa PPA akan meningkatkan keterwakilan perempuan hingga 40 persen dalam struktur partai, termasuk posisi ketua di tingkat daerah. Angka ini diyakini melebihi dari ketentuan wajib yang hanya melibatkan 30 persen perempuan.
“Keterwakilan ini penting agar kebijakan yang dihasilkan lebih berpihak pada kepentingan perempuan dan anak,” tambahnya.
Selain fokus pada isu perempuan, PPA juga berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh. Salah satu program unggulan yang direncanakan adalah pemberian 100 beasiswa bagi anak-anak Aceh untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana.
Begitu juga di sektor ekonomi. PPA berupaya membuka peluang pasar global untuk komoditas lokal seperti ikan kerapu, lada, teripang, dan kopi.
Menurut Marniati, permintaan dari berbagai negara seperti Cina, Malaysia, dan negara-negara Timur Tengah menjadi peluang besar yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
“Kami tidak ingin PPA hanya aktif saat kampanye, tetapi akan terus bekerja keras selama lima tahun ke depan untuk membina masyarakat, menciptakan lapangan kerja,” tegasnya.