Jejak TNI di Buket Meutuah: Tak Hanya di Tanah Tapi Juga di Hati

Pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan Satgas TMMD ke-123 Tahun 2025 di Gampong Buket Meutuah. (foto: dok masakini.co)

Bagikan

Jejak TNI di Buket Meutuah: Tak Hanya di Tanah Tapi Juga di Hati

Pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan Satgas TMMD ke-123 Tahun 2025 di Gampong Buket Meutuah. (foto: dok masakini.co)

MASAKINI.CO – Di ujung timur Kota Langsa, Gampong Buket Meutuah lama bersabar menanti sentuhan tangan penguasa. Warga di sana bertahun-tahun memendam asa agar lepas dari belenggu keterisolasian.

Tak pernah putus berharap punya jalan mulus untuk dilalui. Ada rumah tempat berteduh yang layak dihuni. Dan bisa mudah mengakses air bersih agar nadi kehidupan tak berhenti.

Suatu hari, Serma Fahri Solihin, membawa kelindan harapan warga itu. Babinsa di Koramil 23/Langsa Timur ini mengabarkan ke komando atas ihwal kondisi Gampong Buket Meutuah yang lama menanti sentuhan pembangunan.

Bak gayung bersambut, laporan Fahri ini kemudian diwujudkan komando atas lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123. Gampong Buket Meutuah seketika menggeliat hidup.

Sebelum TMMD

Di Buket Meutuah, kehidupan sehari-hari amat keras dan penuh tantangan. Cerita itu datang dari Hariyanto. Dia seorang petani di desa tersebut. Jika mulai musim panen, petani di sana bukannya senang tapi malah kebingungan.

Warga Buket Meutuah saat mengangkut hasil panen. (foto: dok masakini.co)

Mereka musti berjibaku dengan jalan rusak dan berlumpur untuk mengangkut hasil panen.

“Sering kali kami terhambat oleh medan yang sulit,” katanya, awal Februari 2025 lalu.

Di kampung yang sejuk itu, tak hanya infrastruktur umum yang tak dapat didekap warga. Kebutuhan dasar seperti air bersih pun tak mengalir seperti tempat lain di Kota Langsa.

Marliah salah satu warga Buket Meutuah yang harus bersusah payah memperoleh hal tersebut. Tubuh rentanya nyaris roboh ke tanah sebab tiap hari berjalan jauh ke embung kecil di ujung desa.

“Ini satu-satunya sumber air yang tersedia,” ujarnya.

Lain lagi kisah Wilen Yopi Latul. Pria bekerja serabutan ini tinggal di rumah kayu yang jika ditiup angin kencang sedikit saja pasti runtuh. Wilen hanya bisa pasrah dengan nasibnya itu. “Tapi saya ingin kehidupan lebih baik,” katanya.

Asa dari TMMD

Rabu 19 Februari 2025 hari bersejarah bagi warga Gampong Buket Meutuah. TMMD Reguler ke-123 Tahun 2025 yang digelar Kodim 0104 Aceh Timur hadir di sana. Dibuka langsung penjabat Wali Kota Langsa, Syaridin.

Di bawah pimpinan Letkol Inf Tri Purwanto, Satuan Tugas TMMD mulai membangun infrastruktur vital di Buket Meutuah. Jalan dibuka dan dilakukan pengerasan menghubungkan Buket Meutuah – Matang Ceungai.

Letkol Inf Tri Purwanto. (foto: dok masakini.co)

Akses jalan sepanjang 2 kilometer lebih ini dinilai penting agar transportasi warga lancar hingga menciptakan efek kepada perbaikan ekonomi. Warga makin mudah membawa hasil panen, sebagaimana harapan Hariyanto.

TNI juga mewujudkan mimpi Wilen Yopi Latul. “Istananya” yang nyaris roboh itu kini disulap jadi rumah layak huni.

Tak sekadar pembangunan fisik, TMMD juga menanamkan semangat gotong-royong dan kebersamaan. Warga dan prajurit TNI melebur saling bahu-membahu membangun. Tak ada sekat di sana. Saling bantu dan sesekali diselingi canda jadi pemandangan sepanjang TMMD berlangsung di Buket Meutuah.

Rasa letih selama pembangunan cepat pergi sebab antara prajurit dan warga saling mengisi. Selain jalan dan rumah layak huni, tak terasa lima titik air bersih pun berhasil diwujudkan.

Warga Buket Meutuah kini tak perlu berjalan jauh lagi untuk memperoleh air bersih. Marliah, perempuan berusia uzur di sana, bahagia melihat kenyataan itu bisa diwujudkan oleh tentara.

TMMD ke-123 di Buket Meutuah menghadirkan air bersih untuk warga. (foto: dok masakini.co)

Bukan cuma pembangunan fisik, TMMD juga mengadakan penyuluhan pertanian, penghijauan, serta kegiatan sosial dan kesehatan untuk memperkuat kebersamaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan berkelanjutan. Program ini diharapkan menciptakan desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.

Mereka yang bertani di Buket Meutuah dibekali ilmu tentang pertanian berkelanjutan. Anak-anak dikenalkan soal pentingnya menjaga lingkungan. Sementara para ibu mendapat edukasi gizi dan pencegahan stunting.

Keuchik (kepala desa) Buket Meutuah, Yasir, mengaku sangat bersyukur atas hadirnya TMMD di kampung mereka. Pasalnya, program dari TNI AD itu bukan hanya melepas warga dari keterisolasian saja, tapi juga memupuk semangat kebersamaan.

Warga dan prajurit TNI saling bekerja sama membangun rumah layak huni milik seorang warga di Gampong Buket Meutuah. (foto: dok masakini.co)

Hati Yasir pun makin berbunga-bunga tatkala Komandan Korem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, suatu ketika menyambangi desa tersebut. Maksud kedatangan Ali untuk melihat progres pembangunan di Buket Meutuah sekaligus menyemangati prajurit.

Sebagai putra asli kelahiran Tanah Rencong, Ali Imran sadar betul titah Inspektur Daerah Militer (Irdam) Kodam Iskandar Muda, Brigjen TNI Yulistyanto, yang memintanya mengawasi TMMD ke-123 agar berjalan lancar.

Yulistyanto mengingatkan Ali bahwa TMMD bukan sekadar membangun fisik, tetapi harus bisa menanamkan semangat gotong-royong. “Jejaknya tak hanya di tanah, tapi juga di hati rakyat,” pesan Yulistyanto.

Untuk itulah Ali Imran menyingsingkan lengan baju turun ke Buket Meutuah. Memastikan warga tersenyum bahagia menikmati hasil dari pembangunan TMMD.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist