MASAKINI.CO – Menjelang Idulfitri 1446 Hijriah, harga jual emas di Banda Aceh tembus Rp5,2 juta, belum termasuk ongkos pembuatan yang berkisar hingga Rp100-150 ribu per mayam.
Menurut pedagang emas di Banda Aceh, Daffa, penjualan emas di Banda Aceh mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan tren Lebaran 2024, penurunan daya beli mencapai 20 persen. Namun jika dibandingkan dua tahun sebelumnya penurun daya beli menyentuh 30 hingga 40 persen.
“Dua tahun lalu daya beli bisa sampai 200 mayam emas yang terjual tapi tahun ini hanya sekitar 50 mayam saja,” ujar Daffa, Rabu (26/3/2025).
Selain itu, harga emas batangan seperti Antam saat ini mencapai Rp1,8 juta per gram, sedangkan emas kadar 16 karat berada di angka Rp1,7 juta.
“Daya beli emas antam juga menunjukkan penurunan hingga 80 persen jika dibandingkan tahun lalu.”
Ia menyampaikan, saat ini rata-rata pembeli hanya membeli setengah hingga 10 mayam per orang
Daffa juga menjelaskan bahwa penurunan daya beli ini turut dipengaruhi oleh kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1,1 persen yang kini dikenakan pada emas.
Meski demikian, ia menyebut pajak tersebut masih belum terlalu membebani pembeli karena sebagian besar ditanggung oleh pihak toko.
“PPN saat ini sudah dikenakan, pelanggan dibebankan sedikit saja yang langsung disatukan dengan harga emas,” katanya.
Menariknya, Daffa melihat adanya perubahan tren dalam pembelian emas tahun ini. Jika sebelumnya pembeli lebih fokus pada perhiasan dengan motif menarik, kini mereka lebih cenderung memilih emas sebagai bentuk investasi.
“Kalau dulu orang lebih cari model, sekarang lebih ke nilai investasinya,” tuturnya.