MASAKINI.CO – Serangan udara Israel ke daerah selatan Beirut, Lebanon, telah menewaskan setidaknya tiga orang, laporan media Lebanon. Serangan ini terjadi saat memasuki perayaan Idulfitri, Selasa (1/4/2025).

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan tersebut juga melukai tujuh orang lainnya. Seorang saksi yang berada di lokasi kejadian, melaporkan bahwa dua lantai atas sebuah bangunan multi-lantai hancur. Warga setempat panik dan berlari keluar dari rumah mereka, sementara petugas penyelamat membantu korban.

Presiden Lebanon, Joseph Aoun, mengutuk serangan tersebut dan meminta sekutu internasional Lebanon untuk mendukung “hak kami atas kedaulatan penuh,” sebutnya, melansir laporan naharnet, Rabu (2/4/2025).

Perdana Menteri Lebanon, Nawaf Salam, menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.

Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan untuk mengeliminasi seorang anggota Hezbollah yang telah merencanakan serangan teroris terhadap warga sipil Israel. Namun, Lebanon menyangkal keterlibatan Hezbollah dalam serangan tersebut.

Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan ke daerah selatan Beirut sebagai tanggapan atas tembakan roket dari Lebanon yang dianggap Israel sebagai serangan oleh Hezbollah. Konflik antara Israel dan Hezbollah telah berlangsung selama lebih dari setahun, dengan serangan-serangan yang terus-menerus dari kedua belah pihak.

Pemimpin Hezbollah, Sheikh Naim Qassem, telah mengutuk serangan Israel ke daerah selatan Beirut dan meminta agar, “agresi ini harus berakhir.”