Kelvin dan Rossby Menyebabkan Cuaca Banda Aceh Tak Menentu

Petugas BMKG menunjukkan sejumlah titik di wilayah Aceh yang terdeteksi cuaca panas | foto: Ahmad Mufti/masakini.co

Bagikan

Kelvin dan Rossby Menyebabkan Cuaca Banda Aceh Tak Menentu

Petugas BMKG menunjukkan sejumlah titik di wilayah Aceh yang terdeteksi cuaca panas | foto: Ahmad Mufti/masakini.co

MASAKINI.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh Besar memastikan Aceh berada pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau 2025.

Khusus Kota Banda Aceh dan  Aceh Besar, telah memasuki awal musim kemarau sejak Dasarian I Maret 2025 lalu. Sementara, wilayah lainnya diprakirakan akan mulai memasuki musim kemarau secara bertahap pada periode Mei hingga Juni mendatang.

Forecaster On Duty BMKG, Fitriana Nur mengatakan meski sebagian wilayah sudah mulai memasuki musim kemarau, perubahan cuaca yang cukup signifikan masih terus terjadi di wilayah Aceh.

“Hal ini disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer yang kompleks dan beragam yang menjadi pemicu peningkatan pembentukan awan hujan dan peningkatan curah hujan dalam beberapa hari terakhir,” kata Fitriana, Minggu (13/4/2025).

Kondisi ini disebabkan beberapa faktor seperti aktifnya Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial di wilayah Aceh, suhu muka laut yang masih hangat di Pesisir Barat Aceh, serta adanya daerah belokan angin dan konvergensi.

Ia menambahkan bahwa kondisi atmosfer yang tidak stabil ini turut mendukung pertumbuhan awan hujan secara signifikan, sehingga masih memungkinkan terjadinya hujan meskipun telah memasuki musim kemarau.

“Musim kemarau biasanya akan berlangsung antara 3 hingga 6 dasarian, atau sekitar 30 hingga 60 hari,” jelasnya.

Merskipun beberapa wilayah di Aceh telah memasuki musim kemarau, masyarakat masih perlu waspada dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih terjadi di beberapa wilayah seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, angin puting beliung.

“Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung dan tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada dari dampak yang mungkin ditimbulkan,” imbau BMKG.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist