Derai Air Mata Illiza Melihat Kondisi Moral Warga di Banda Aceh

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal berderai air mata sebab prihatin dengan kondisi syariat Islam di Banda Aceh. (foto: Riska Zulfira/masakini.co)

Bagikan

Derai Air Mata Illiza Melihat Kondisi Moral Warga di Banda Aceh

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal berderai air mata sebab prihatin dengan kondisi syariat Islam di Banda Aceh. (foto: Riska Zulfira/masakini.co)

MASAKINI.CO – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, berderai air mata saat menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi moral sebagian warga. Hal itu menyusul razia yang dilakukan pihaknya di salah satu hotel di Banda Aceh, Senin malam (14/4/2025), dimana enam pasangan non muhrim diciduk petugas.

Saat digerebek, tutur Illiza, beberapa di antara mereka kedapatan sedang berpesta miras dan mengonsumsi narkoba jenis ekstasi.

Sebagai pemimpin sekaligus seorang ibu, Illiza mengaku gelisah melihat sedang maraknya pelanggaran syariat Islam di Kota Banda Aceh.

“Saya sebagai seorang ibu dan seorang perempuan, sangat terpukul melihat kondisi ini. Memang tidak tega, tapi ini hal yang harus saya lakukan untuk menjalankan syariat di Aceh,” ujar Illiza dengan suara bergetar dibarengi derai air mata, Selasa (15/4/2025).

Dia mengaku mendapati kondisi tersebut membuatnya tidak bisa tidur dan terus memikirkan bagaimana membentengi Banda Aceh dari kerusakan moral.

“Kami sudah rapat, dan insyaAllah pengawasan serta penertiban akan kembali menjadi kegiatan rutin,” ujarnya.

Illiza menegaskan bersama wakilnya Afdhal Khalilullah, mereka tak akan pandang bulu dalam melakukan penertiban penerapan syariat Islam di Banda Aceh. Bukan hanya hotel kecil, hotel dengan nama besar pun bakal ditindak jika terbukti melanggar syariat.

“Penegakan syariat Islam tidak akan dilakukan setengah hati,” tegasnya.

Dia turut mengajak seluruh masyarakat Banda Aceh untuk sadar dan bersama-sama menjaga marwah kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, bukan hanya pemerintah, tapi juga keluarga, masyarakat, dan tokoh agama.

“Ini bukan hanya soal khalwat, tapi sudah berat karena dibarengi narkotika dan miras,” pungkasnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist