Mapesa Bakal Meuseuraya Akbar di Pidie, Catat Tanggalnya

Ilustrasi | Sejumlah orang terlibat dalam Meuseuraya memperbaiki letak nisan kuno yang digagas Mapesa. (foto: dok Mapesa)

Bagikan

Mapesa Bakal Meuseuraya Akbar di Pidie, Catat Tanggalnya

Ilustrasi | Sejumlah orang terlibat dalam Meuseuraya memperbaiki letak nisan kuno yang digagas Mapesa. (foto: dok Mapesa)

MASAKINI.CO – Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) akan menggelar kegiatan tahunan Meuseuraya Akbar 2025. Kegiatan berlangsung selama lima hari, dari 25 hingga 29 Mei 2025 di berbagai situs sejarah penting di Kabupaten Pidie.

Meuseuraya, yang berarti gotong royong dalam budaya Aceh, menjadi landasan utama kegiatan ini. Mapesa melibatkan beragam elemen masyarakat dari tokoh adat, pemuda, akademisi, lembaga kebudayaan, hingga pemerintah daerah untuk bersama-sama merawat dan menghidupkan kembali situs-situs bersejarah yang terlupakan.

“Ini bukan sekadar aksi fisik membersihkan situs makam, tapi bagian dari membangun kesadaran kolektif akan pentingnya sejarah bagi identitas dan masa depan kita,” ujar Ketua Panitia Meuseuraya Akbar 2025, Iskandar Tungang, dalam keterangannya, Sabtu (10/5/2025).

Ia menegaskan masyarakat umum memiliki peran krusial dalam menghadapi berbagai persoalan kompleks, termasuk pelestarian warisan budaya.

Kemauan masyarakat untuk terlibat secara aktif dapat menjadi kekuatan yang mampu mengubah arah kebijakan dan menciptakan perubahan nyata, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan sejarah dan budaya.

“Oleh karena itu peningkatan kualitas pemahaman masyarakat terhadap sejarah menjadi prioritas utama. Pemahaman ini tidak hanya akan memperkuat identitas budaya, tetapi juga akan berdampak positif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi dan sosial,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan Meuseuraya Akbar 2025 meliputi pembukaan pameran budaya di Gedung Meusapat Ureung Pidie, tur edukatif untuk anak-anak, penanaman pohon, diskusi pelestarian, hingga puncaknya yaitu gotong royong massal dan kenduri tradisional Khanduri Jrat di situs makam Desa Cot Geunduek.

“Kegiatan ini juga menjadi momentum spiritual. Lewat Khanduri Jrat, kita tidak hanya merawat fisik situs leluhur, tapi juga nilai-nilai yang diwariskan,” kata Iskandar.

Di hari terakhir, Mapesa akan menggelar forum Duek Pakat atau musyawarah bersama di Hotel Safira, sebagai wadah refleksi, evaluasi, dan penyusunan rencana aksi pelestarian sejarah yang berkelanjutan dan berbasis komunitas.

Iskandar mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terlibat langsung dalam kegiatan ini.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist