Aceh Dilanda 184 Bencana Sejak Januari-Juni, Mayoritas Terjadi di Aceh Besar

Ilustrasi sejumlah rumah warga di Aceh Utara mengalami kerusakan akibat angin kencang. | Foto : BPBA

Bagikan

Aceh Dilanda 184 Bencana Sejak Januari-Juni, Mayoritas Terjadi di Aceh Besar

Ilustrasi sejumlah rumah warga di Aceh Utara mengalami kerusakan akibat angin kencang. | Foto : BPBA

MASAKINI.CO – Sepanjang Januari hingga Juni 2025, sebanyak 184 kejadian bencana tercatat melanda berbagai wilayah di Aceh dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp132,74 miliar.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Nara Setia, menyebutkan kebakaran menjadi bencana paling paling sering terjadi.

“Sejak enam bulan terakhir, terlahir terjadi 78 kali kebakaran, banjir 32 kali, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 26 kejadian, angin puting beliung 21 kejadian, longsor 20 kejadian, serta abrasi 2 kejadian,” kata Teuku Nara, Selasa (15/7/2025).

Dari total tersebut, Aceh Besar tercatat sebagai daerah dengan jumlah kejadian bencana terbanyak selama semester pertama ini, yakni 27 kejadian. Kemudian disusul Aceh Tengah dengan 20 kejadian, Aceh Utara 17 kejadian, serta Aceh Tenggara 15 kejadian.

“Sementara itu, sejumlah kabupaten/kota lain hanya mencatat satu hingga dua kejadian sepanjang periode tersebut,” sebutnya.

Akibat bencana, BPBA mencatat sebanyak 4.674 kepala keluarga atau 10.618 jiwa telah terdampak, 10 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, serta 9 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 315 warga sempat mengungsi akibat bencana yang terjadi di wilayahnya.

“Untuk kerusakan fisik, terdapat 311 rumah mengalami rusak berat, 62 bangunan seperti ruko dan gudang, serta memengaruhi 128 hektare kebun dan hutan,” jelas Nara.

Lebih lanjut ia mengatakan, faktor dominan pemicu bencana di Aceh masih didominasi oleh hujan dengan intensitas tinggi, yang memicu banjir, longsor, serta angin puting beliung.

Adapun untuk kasus kebakaran, sebagian besar masih dalam tahap penyelidikan, meski beberapa di antaranya diduga kuat akibat korsleting listrik dan aktivitas pembakaran sampah.

“Sebagian besar kejadian bencana terjadi saat musim penghujan dan di wilayah yang secara geografis memang rawan bencana hidrometeorologi,” tuturnya.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist