Hamas : Israel Tolak Perjanjian Gencatan Senjata

Juru bicara Brigade Qassam, Abu Obeida berbicara dalam tangkapan layar ini dari sebuah video yang dirilis Sabtu (18/7/2025). I Foto: Aljazeera

Bagikan

Hamas : Israel Tolak Perjanjian Gencatan Senjata

Juru bicara Brigade Qassam, Abu Obeida berbicara dalam tangkapan layar ini dari sebuah video yang dirilis Sabtu (18/7/2025). I Foto: Aljazeera

MASAKINI.CO – Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida, mengatakan bahwa Israel telah menolak perjanjian gencatan senjata yang akan membebaskan semua tawanan yang ditahan di Gaza. Menurutnya Hamas telah menawarkan perjanjian komprehensif yang akan membebaskan semua tawanan sekaligus, namun ditolak oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

“Abu Obeida mengatakan bahwa Hamas lebih memilih perjanjian yang menjamin akhir perang, penarikan pasukan Israel, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk Palestina yang terkepung,” mengutip laporan Aljazeera, Sabtu (19/7/2025).

“Jika Israel menarik diri dari pembicaraan tidak langsung yang diadakan di Qatar, Hamas tidak menjamin kembalinya perjanjian parsial, termasuk perjanjian 60 hari yang saat ini sedang dibahas.”

Hamas masih menahan 50 orang di Gaza, sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, mengklaim bahwa 10 tawanan lainnya akan segera dibebaskan dari Gaza. “Kami telah mendapatkan sebagian besar sandera kembali. Kami akan memiliki 10 lagi yang datang sangat segera, dan kami berharap untuk menyelesaikannya dengan cepat,” kata Trump tanpa memberikan detail.

Abu Obeida juga mengatakan bahwa pejuang Hamas “siap untuk melanjutkan pertempuran panjang” dan akan terus melakukan penyergapan di seluruh Gaza dengan tujuan membunuh atau menangkap pasukan Israel yang menyerang. Ia juga mengkritik para pemimpin negara Arab dan Islam karena tidak bertindak menghadapi “genosida” yang dilakukan oleh Israel.

Pembicaraan di Doha belum membuahkan hasil karena Israel bersikeras mempertahankan dan memperluas kontrol militer atas Gaza. Israel juga terus memblokir bantuan kemanusiaan kepada penduduk yang terkepung dan membunuh warga Palestina yang kelaparan di situs yang dijalankan oleh GHF.

Menurut sumber medis, setidaknya 41 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel, Jumat (18/7/2025). Angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa lebih dari 58.667 warga Palestina telah dibunuh dan 139.974 lainnya terluka sejak awal perang pada Oktober 2023.

Kementerian Kesehatan juga menambahkan bahwa sejumlah besar orang yang kelaparan dari semua usia, termasuk anak-anak, tiba di departemen darurat rumah sakit yang tersisa di Gaza dalam keadaan kelelahan ekstrem.

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist