MASAKINI.CO – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Abdul Muchti, menegaskan pentingnya alokasi anggaran Dinas Kesehatan Aceh Besar untuk tetap difokuskan pada penanganan stunting.
Hal ini menyusul tren penurunan angka stunting di Aceh Besar yang mencapai 16,7 persen yang dinilai cukup menggembirakan, namun tetap membutuhkan perhatian serius agar keberhasilan ini tidak stagnan apalagi kembali meningkat.
“DPRK tetap mendorong agar program-program yang sudah ada bisa segera dilaksanakan. Penanganan stunting harus dilakukan secara maksimal dan terus bergerak,” ujar Abdul Muchti, kepada Masakini.co, Senin (4/8/2025).
Ia mengatakan, DPRK akan mengawasi secara ketat agar dana yang sudah dialokasikan melalui Dinas Kesehatan benar-benar digunakan untuk program penurunan stunting dan tidak dialihkan ke sektor lain yang tidak relevan.
“Ini bukan sekadar soal anggaran, tapi komitmen. Jangan setelah tren menurun kita lalai justru harus ditekan lagi. Pemerintah dan DPRK harus bahu-membahu,” tegasnya.
Abdul Muchti menambahkan, keberhasilan menurunkan stunting tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah semata, namun perlu keterlibatan aktif dari masyarakat. Ia mendorong orang tua lebih peduli terhadap kebersihan, gizi, dan pola asuh anak sejak dini.
“Selain dari sisi kebijakan, keluarga juga punya peran penting. Perhatikan kebersihan lingkungan, makanan bergizi, dan pola hidup sehat untuk anak-anak,” katanya.
Dukungan DPRK Aceh Besar ini sejalan dengan program nasional dan upaya Pemerintah Aceh Besar dalam menekan prevalensi stunting melalui intervensi gizi, penyuluhan, serta kolaborasi lintas sektor.
Abdul Muchti juga menyambut baik rencana pemerintah pusat terkait program makanan bergizi gratis sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. Ia berharap program tersebut nantinya juga menyentuh seluruh pelosok desa di Aceh Besar.
“Kita kawal bersama, semoga ke depan tidak ada lagi generasi Aceh Besar yang terhambat tumbuh kembangnya karena stunting,” pungkasnya.