MASAKINI.CO – Bank Syariah Indonesia (BSI) mengajak generasi muda Aceh untuk mulai berpikir cerdas dalam mengelola keuangan, salah satunya dengan berinvestasi dalam bentuk tabungan emas yang dinilai aman, stabil, dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Deputy Funding BSI Regional Aceh, Agung Rahardjo, mengatakan BSI berupaya membangun budaya finansial yang produktif di kalangan anak muda.
Agung menilai bahwa menabung emas merupakan langkah bijak menghadapi masa depan. “Kalau konsumsi, selesai begitu saja. Tapi kalau investasi, ada manfaat jangka panjang,” ujarnya, Rabu (6/8/2025).
BSI saat ini sedang mengembangkan inovasi terbaru berupa ATM Emas yang memungkinkan nasabah menarik emas fisik langsung.
“Emasnya bisa 1 gram, 5 gram, atau 10 gram, tergantung ketersediaan. Aman dan praktis,” jelas Agung.
Sejak ditetapkan sebagai Bullion Bank (bank emas) oleh OJK pada 26 Februari 2025, BSI terus mengembangkan layanan investasi emas di berbagai wilayah, termasuk Aceh. Hingga awal Agustus 2025, nilai tabungan emas yang tercatat di Regional BSI Aceh telah menembus angka Rp50 miliar.
“Selama kurang lebih lima bulan ini, tabungan emas kita di Aceh sudah mencapai Rp50 miliar. Ini menjadi bukti bahwa minat masyarakat terhadap emas sebagai investasi semakin tinggi,” tambah Agung.
BSI sendiri memiliki empat jenis Kegiatan Usaha Bullion (KUBL) yaitu penitipan emas, perdagangan emas, simpanan emas, dan pembiayaan emas. Seluruh layanan tersebut telah mendapat izin resmi dari OJK dengan Nomor S-53/PB.22/2025 per 12 Februari 2025.
BSI memberikan kemudahan akses investasi emas melalui berbagai produk seperti BSI Emas, BSI Gold, dan BSI Emas Digital yang dapat diakses lewat aplikasi BYOND by BSI.
Selain itu, transaksi tabungan emas bisa dilakukan secara real-time, cepat, dan aman, karena emas dititipkan secara resmi dan bisa ditarik dalam bentuk fisik kapan pun dibutuhkan.
“Kami ingin menanamkan bahwa investasi tidak harus dimulai dari jumlah besar. Yang penting adalah konsisten dan punya tujuan,” pungkas Agung.