MASAKINI.CO – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengungkapkan populasi gajah Sumatra di Provinsi Aceh kian mengkhawatirkan. Saat ini, jumlahnya diperkirakan hanya tersisa 550 hingga 600 individu di alam liar.
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, mengatakan bahwa dalam kurun waktu 2024 hingga 2025, tercatat 11 ekor gajah Sumatra mati di berbagai wilayah.
“Data kelahiran di alam liar belum bisa dipastikan. Namun, di beberapa kelompok gajah, masih ditemukan bayi dan anak, sehingga struktur umur populasi masih lengkap,” katanya, Kamis (14/8/2025).
Menurutnya, ancaman terbesar gajah Sumatra di Aceh datang dari perburuan, konflik satwa-manusia, dan kerusakan habitat. Untuk itu, BKSDA mengimbau masyarakat agar tidak menanam komoditas yang menarik perhatian gajah di jalur lintasannya, seperti pisang, singkong, jagung, padi, maupun sawit.
“Jangan melakukan tindakan yang dapat melukai gajah, seperti memasang jerat, memberikan racun, atau menembak. Selain membahayakan satwa, perbuatan itu melanggar hukum,” tegas Ujang.
BKSDA menegaskan, pelestarian gajah Sumatra memerlukan peran aktif masyarakat dan semua pihak. Selain menjaga habitat, kesadaran untuk hidup berdampingan dengan satwa liar menjadi kunci agar ikon fauna Aceh ini tidak hilang dari alam.