Italia Lumpuh Akibat Mogok Nasional Protes Genosida di Palestina

Pemogokan nasional solidaritas Palestina di Italia. I Foto: euractiv

Bagikan

Italia Lumpuh Akibat Mogok Nasional Protes Genosida di Palestina

Pemogokan nasional solidaritas Palestina di Italia. I Foto: euractiv

MASAKINI.CO – Italia dilanda aksi mogok umum nasional, diinisiasi serikat pekerja akar rumput. Aksi ini menentang apa yang disebut penyelenggara sebagai “genosida di Palestina” dan pasokan senjata Italia ke Israel. Mobilisasi massa ini, yang mencakup sektor publik dan swasta, juga menyasar peningkatan pengeluaran militer, kebijakan ekonomi terkait perang, dan kondisi kerja yang buruk.

“Sektor transportasi menjadi yang paling terdampak parah,” mengutip laporan euractiv, Selasa (23/9/2025). “Bus lokal, layanan metro, dan kereta api menghadapi gangguan serius, sementara pelabuhan-pelabuhan besar dan jalur kereta api dilaporkan terblokir.“

Demonstrasi terjadi di setidaknya 65 kota besar dan kecil, menarik partisipasi dari berbagai kalangan masyarakat. Mahasiswa, guru, pekerja kesehatan, dan pegawai pelabuhan turut serta dalam unjuk rasa, menyuarakan tuntutan mereka di jalan-jalan.

Di Milan, protes di sekitar Stasiun Pusat memuncak menjadi bentrokan dengan pihak kepolisian, yang merespons dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Sementara itu, di Bologna, para demonstran berhasil memblokir jalan tol selama berjam-jam, melumpuhkan lalu lintas. Di Roma, sebuah pawai besar mencapai jalan lingkar kota, menambah daftar kota-kota yang mengalami gangguan akibat aksi mogok ini.

Para pemimpin serikat pekerja mengklaim bahwa hingga setengah juta orang bergabung dalam mogok tersebut. Mereka melaporkan bahwa 90% transportasi umum terhenti dan separuh layanan kereta api lumpuh total.

Francesco Staccioli dari serikat USB menegaskan, “Jika armada diblokir, kami siap menghentikan segalanya lagi,” mengisyaratkan potensi aksi lanjutan.

Namun, aksi protes ini mendapat kecaman keras dari Presiden Senat Ignazio La Russa, seorang tokoh senior dari partai Brothers of Italy yang dipimpin Perdana Menteri Giorgia Meloni. Ia menggambarkan protes tersebut sebagai “perang gerilya perkotaan.”

Aksi mogok ini bertepatan dengan kembali memanasnya perdebatan mengenai status kenegaraan Palestina. Meskipun Prancis menunjukkan langkah menuju pengakuan, Italia untuk saat ini menolaknya.

Menteri Luar Negeri Antonio Tajani pekan lalu berargumen bahwa Italia “tidak dapat mengakui negara yang tidak mengakui Israel, atau yang tidak diakui oleh Israel sendiri.”

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist