MASAKINI.CO – Asosiasi Pengusaha Kuliner (APKA) Kota Banda Aceh menuding kebijakan menutup tempat usaha mulai pukul 23.00 WIB oleh pemerintah kota banda Aceh adalah kebijakan yang tebang pilih.

APKA menilai pemberlakuan kebijakan itu tidak berdampak pada pengurangan penyebaran virus corona. Karena siang harinya masyarakat beraktivitas seperti biasa.

“Kami menganggap pemberlakuan jam malam adalah cuma di tujukan kepada pelaku usaha warung kopi dan usaha-usaha kuliner lainnya. Sedangkan pasar, hotel-hotel dan mall tetap dibuka dan diadakan event seperti biasanya,” kata ketua APKA, Rahmat pada Jumat (4/6/2021).

Dia menyebut, pemerintah kota banda Aceh bukan sedang mencari solusi mengurangi dampak dari penyebaran virus corona, melainkan cuma membuat kebijakan yang merugikan rakyat.

Pihaknya mendesak Pemerintah Kota Banda Aceh memberi kelonggaran waktu bagi pelaku usaha warung kopi dan kuliner agar bisa membuka tempat usaha mereka sampai dengan pukul 12.00 WIB.

“Cuma longgar satu jam saja. Kita menilai tidak ada bedanya menutup tempat usaha jam 11 atau jam 12 malam,” ujarnya.

Para pengusaha yang tergabung dalam APKA, tutur Rahmat, siap menerapkan protokol Kesehatan ekstra ketat. Seperti mewajibkan pengunjung untuk memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan handsanitizer, dan membatasi jumlah kursi.

Namun jika aturan itu tetap dilanjutkan, APKA mendesak pemerintah harus adil dalam mengambil kebijakan. “Kita siap untuk tutup full selama seminggu atau 14 hari, apabila kebijakan yang diterapkan tidak tebang pilih dan berkeadilan. Sekarang seolah-pemerintah menakut-nakuti rakyat dengan kebijakan yang tidak jelas, juga penindakan yang tidak fair,” tegasnya.