Tekan Stunting, Tim Pengmas Teknik Unsyiah Edukasi Posyandu Labuy

Bagikan

Tekan Stunting, Tim Pengmas Teknik Unsyiah Edukasi Posyandu Labuy

MASAKINI.CO – Menekan jumlah angka stunting di Aceh Besar, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas) Program Mandiri, dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Universitas Syiah Kuala akan memberikan bantuan makanan pendamping ASI.

Selain itu tim yang diketuai Yunidar,S.Si.,MT dengan anggotanya Prof. Dr. FitriArnia, S.T., M.Eng.Sc., dan Roslidar, S.T., M.Sc tersebut juga mengedukasi kader posyandu mengenai cara mendeteksi tinggi badan anak secara cepat dan tepat dengan menggunakan sensor ultrasonik.

Pada kesempatan itu, tim Pengabdian juga memperkenalkan contoh pemanfaatan dari sensor ultrasonik yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Yunidar Pengmas berlangsung 7 November lalu di Posyandu Bungong Jeumpa, Gampoeng Labuy, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.

Bantuan makanan pendamping ASI diberikan untuk 10 Balita yang terdeteksi memiliki berat dan tinggi badan di bawah rata-rata. Berikutnya sosialisasi penggunaan sensor ultrasonik bagi enam orang kader posyandu untuk mendeteksi tinggi badan anak.

Kader Posyandu setempat, Armayani sangat antusias dengan kegiatan itu, alasannya, dapat praktik langsung untuk mengukur tinggi badan anak.

“Sensor ini dapat digunakan dengan mudah, cepat, dan akurat, karena nilainya langsung terbaca secara digital,” sebutnya.

Yunidar menjelaskan, pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala.

“Kami selaku Dosen Fakultas Teknik USK, memiliki target dalam kegiatan ini untuk membantu kemitraan dengan Puskesmas Baitussalam dalam menurunkan jumlah Balita Stunting di wilayah Baitussalam,” kata Yunidar, Kamis (11/11).

Lewat pengabdian pada masyarakat, pihaknya dapat berperan langsung, dekat dengan masyarakat. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi banyak orang,” harapnya.

Yunidar menyebutkan pemilihan lokasi berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) 2021, jumlah balita terindikasi stunting di Aceh Besar berkisar 1.211 anak.

Kasus stunting tersebut tersebar di beberapa kecamatan yakni Ingin Jaya, Darul Imarah, Indrapuri, Masjid Raya, Baitussalam dan wilayah lainnya. Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis yang menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya.

“Semakin cepat stunting dideteksi, maka semakin cepat upaya pencegahan atau penanganan dapat diberikan,” sebutnya.

Reporter: Putri

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist