Alam Memberi Tanpa Pamrih di Sigantang Sira

Maimunzir saat menghibur peserta Kemah Jurnalistik FJL Aceh di Bukit Sigantang Sira, Aceh Selatan. (foto: masakini.co/Missanur Refasesa)

Bagikan

Alam Memberi Tanpa Pamrih di Sigantang Sira

Maimunzir saat menghibur peserta Kemah Jurnalistik FJL Aceh di Bukit Sigantang Sira, Aceh Selatan. (foto: masakini.co/Missanur Refasesa)

MASAKINI.CO – Pria berhidung mancung itu masuk ke Sigantang Sira waktu matahari hampir sepenggala. Bersamanya, turut hadir beberapa orang lainnya. Mereka semua “orang penting” di jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.

Dia adalah Teungku Amran, Bupati Aceh Selatan. Senyumnya merekah usai turun dari kuda besi yang baru saja meliuk-liuk menanjak bukit Sigantang Sira, Sabtu (11/9).

Senyum sang bupati dilempar kepada puluhan jurnalis yang sudah menunggunya di sana. Spontan, seorang jurnalis memainkan gitar. Dipetiknya senar sambil melantunkan tembang yang tercipta sebelum beberapa jam kedatangan Teungku Amran.

“Belajar sama-sama, bertanya sama-sama, kerja sama-sama, semua orang itu guru, alam raya sekolahku, sejahteralah bangsaku. 

Lirik itu keluar dari suara bariton Maimunzir. Pria ini selain akrab dengan kamera video untuk kerja jurnalistik, juga berkawan dekat dengan mikrofon dan alat musik.

Maimunzir bilang, lagu tersebut dibuatnya untuk semua yang ada di Sigantang Sira sebagai pengingat bahwa alam adalah mahaguru.

“Biar kita semua sadar saat ini kita berguru sama mahaguru, saat inilah, di alam Aceh Selatan,” katanya.

Lantunan lagu jurnalis cum seniman itu semakin membuat senyum Teungku Amran bak kelopak bunga disiram embun pagi. Merekah sempurna.

“Lagunya bagus,” puji Teungku Amran. Dia kemudian merapat duduk bersama puluhan pewarta yang tergabung dalam Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh.

Mereka duduk di bawah tenda. Bercakap-cakap sambil menyantap kudapan. Pertemuan santai tersebut berlangsung hangat, sesekali suara tawa pecah berderai. Teungku Amran tampak menikmati persamuhan itu.

Bukan tanpa alasan FJL Aceh mengundang sang bupati ke Sigantang Sira. Sebagai orang nomor satu di Aceh Selatan, tentu Teungku Amran punya pengaruh lewat kebijakannya mengelola lingkungan agar lebih baik di daerah tersebut.

FJL Aceh tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Lewat kegiatan Kemah Jurnalistik yang diisi dengan saling tukar pengetahuan terkait isu-isu lingkungan, mereka mengundang Teungku Amran.

Acara yang digelar selama tiga hari itu mendatangkan 21 jurnalis dari seluruh Tanah Seulanga. FJL Aceh juga melibatkan puluhan mahasiswa dari sejumlah kampus di Aceh yang tertarik mengikuti isu lingkungan.

Jurnalis yang berhimpun di sana punya misi agar pemangku kebijakan menaruh perhatian serius kala mengurusi persoalan yang tak hanya berdampak terhadap alam, namun juga manusia yang mendiaminya.

Selain itu, FJL Aceh juga konsen mengkampanyekan lokasi wisata yang berbasis ekowisata dan pro terhadap kelestarian lingkungan.

Teungku Amran pun mengaku setuju dengan pandangan FJL Aceh tersebut. Menurutnya, tempat pelesir yang menerapkan konsep ekowisata sudah menjadi kebutuhan di tengah masyarakat saat ini.

“Saya mendukung dan konsisten mengembangkan ekowisata. Karena ke depannya yang diharapkan adalah wisata yang terbuka alamnya, dan ini Sigantang Sira sangat cocok,” kata Teungku Amran.

Mendengar ucapan sang bupati, pemilik Sigantang Sira Teungku Abrar Muda kian optimis mengembangkan lokasi itu ke depannya.

Dia bilang, Sigantang Sira bukan sekedar tempat pelesir untuk melepas penat semata. Melainkan ada edukasi kepada pengunjung tentang lingkungan.

Di samping itu, Bukit Sigantang Sira yang terletak di Kecamatan Trumon ini juga telah dikonsep menjadi salah satu kawasan riset dunia pendidikan di Aceh. Di sana, beragam biodiversity tersedia menunggu para periset datang.

“Namun yang paling penting, Sigantang Sira ini harus berdampak positif bagi warga sekitar,” ujar Teungku Abrar Muda. “Semoga angka pengangguran di Aceh Selatan dapat berkurang,” tambahnya lagi.

Dia ingin melihat senyum kebahagiaan masyarakat Aceh Selatan atas kehadiran Sigantang Sira.

“Saya yakin ini akan menjadi salah satu pusat wisata di Aceh,” katanya.

Sekali lagi, lirik lagu spontan Maimunzir yang menyebut bahwa alam adalah guru kian benderang terpancar dari Bukit Sigantang Sira. Sebagaimana guru, pahlawan tanpa tanda jasa itu, demikian jugalah alam. Memberi tanpa pamrih.

Reporter: Missanur Refasesa

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist