Kemenlu Apresiasi Cara Aceh Tangani Mahasiswa Wuhan

Bagikan

Kemenlu Apresiasi Cara Aceh Tangani Mahasiswa Wuhan

MASAKINI.CO – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengapresiasi kepedulian dan gerak cepat Pemerintah Aceh dalam menangani para mahasiswa Aceh di Wuhan, Provinsi Hubei, China, tempat virus corona pertama muncul dan mengganas.

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andri Hadi, mengatakan keberpihakan pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh umumnya yang menerima para mahasiswa yang pulang dari China patut diapresiasi. “Pemerintah dan masyarakat Aceh telah menerima (dengan baik) saudara-saudaranya dengan baik,” kata dia saat rapat membahas tindaklanjut penanganan WNI yang dievakuasi dari Wuhan di Jakarta, Rabu (5/2).

Hal senada dilakukan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menggelar rapat bersama seluruh asisten, staf ahli, kepala SKPA dan kepala biro di ruang rapat P2K, Kompleks Kantor Gubernur Aceh, Rabu pagi tadi.

“Kementerian Luar Negeri sangat mengapresiasi cara Aceh dalam merespon keberadaan warganya di Wuhan. Kemenlu merasa sangat terbantu dengan kerja kita,” ujar Nova.

Apresiasi dari Kemenlu, kata Nova, dikarenakan Pemerintah Aceh adalah yang pertama kali dan sangat aktif menjalin komunikasi dengan para mahasiswanya di Wuhan. Bahkan, Pemerintah Aceh segera mengirim bantuan dana untuk keperluan konsumsi para mahasiswa di saat Kota Wuhan ditutup dan ketersediaan makanan menjadi sulit.

Selain itu, Pemerintah Aceh juga diapresiasi lantaran segera mendirikan dua posko informasi untuk memantau kondisi para mahasiswa di Wuhan. Dua posko tersebut masing-masing berada di Jakarta dan Aceh.

“Hal itu tidak dilakukan provinsi lain secepat dan sefokus yang dilakukan Aceh,” kata Nova.

Untuk itu Nova berterima kasih kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh yang terlibat dalam penanganan tersebut. Terima kasih juga disampaikan untuk seluruh masyarakat Aceh yang telah sama-sama mendukung kinerja pemerintah dalam pengurusan kepulangan para mahasiswa Aceh.

Namun begitu, Nova juga mengatakan, usaha pemerintah dalam menangani kasus itu tidak boleh berhenti sebelum seluruh mahasiswa Aceh yang saat ini menjalani observasi di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, diperbolehkan pulang ke Aceh.

Sementara itu, dalam rapat tersebut juga dibahas kondisi 13 mahasiswa Aceh yang saat ini masih menjalani masa observasi di Natuna. Para mahasiswa disebut berada dalam keadaan sehat dan sedang menjalani prosedur observasi sesuai standar Badan Kesehatan PBB (WHO) bersama ratusan warga negara Indonesia lainnya yang dievakuasi dari China.

Setelah proses observasi selesai maka seluruh mahasiswa tersebut akan dibawa pulang ke Aceh. []

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist