505 Bencana Landa Aceh Selama Januari-Juni 2020

Ilustrasi: Kondisi kebakaran di Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil. [BPBA]

Bagikan

505 Bencana Landa Aceh Selama Januari-Juni 2020

Ilustrasi: Kondisi kebakaran di Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil. [BPBA]

MASAKINI.CO – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sejak Januari hingga Juni 2020 telah terjadi bencana sebanyak 505 kali di tanah rencong.

Adapun bencana yang terjadi itu meliputi peristiwa banjir, kebakaran hutan dan lahan, angin putin beliung, kebakaran permukiman, gempa bumi, longsor dan abrasi.

Akibat dari peristiwa-peristiwa itu, sebanyak tiga orang dilaporkan meninggal dunia, 12 orang luka-luka dan 27.396 jiwa terdampak bencana, serta jumlah pengungsi sebanyak 2.125 orang dan  4.760 rumah terdampak.

“Total kerugian mencapai Rp95 miliyar imbas kejadian bencana sepanjang Januari hingga Juni tahun ini,” ujar Kalak BPBA Aceh, Sunawardi, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/7).

Berdasarkan catatannya, kebakaran permukiman masih mendominasi dengan total sebanyak 154 kali. Jumlah kejadiannya Kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini sebanyak Rp45,3 miliar.

“Bencana yang paling banyak memakan korban terdampak pada awal 2020 adalah banjir di Aceh Selatan yang merendam 1.778 rumah dan berdampak pada 8.286 jiwa. Total kerugian dari seluruh bencana banjir ini mencapai Rp9.256.000.000,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait kebakaran hutan dan lahan juga sering terjadi di Aceh. Sudah terjadi 79 kali. Lahan yang terbakar seluas 353 hektare.

Sedangkan angin puting beliung tercatat sebanyak 51 kali. Paling banyak terjadi di Aceh besar yakni 10 kali kejadian, dengan total kerugian mencapai Rp7,6 miliar.

“Kalau gempa bumi terjadi 15 kali dengan magnitude berkisar 5,1-5,5 SR dan tidak berpotensi tsunami. Namun, terhitung menimbulkan kerugian akibat bangunan yang retak dan lain sebagainya sebesar Rp840 juta,” katanya.

Intensitas Longsor juga masih tinggi dari bulan Januari-Juni 2020 tercatat 36 kali kejadian dengan total prediksi kerugian sebesar Rp1.1 miliar. Longsor paling banyak terjadi di Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 7 kali kejadian. Selain itu, peristiwa abrasi terjadi sebanyak 9 kali dengan prediksi kerugian Rp9,1 miliar.

“Semua bencana itu juga berdampak kepada 15 sarana pendidikan, 2 sarana kesehatan ,20 sarana pemerintahan, 14 sarana ibadah, 104 ruko dan 8 pasar, 7 jembatan,11 tanggul, dan 470 meter badan jalan akibat banjir dan longsor,” bebernya. []

 

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist