MASAKINI.CO – Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr. Eva Delsi menyarankan jemaah haji agar rutin meminum air agar terhindar dari dehidrasi.
Menurut Eva, tidak ada penanda gerah membuat jemaah Indonesia acapkali tak sadar tubuhnya sedang mengalami dehidrasi.
“Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat, beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik baik aja karena tidak ada penanda, kalau di indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat,” katanya, Jumat (17/6/2022).
Eva menjelaskan, kondisi dehidrasi pada tubuh tidak hanya berpengaruh pada kulit atau bibir yang kering dan pecah-pecah, melainkan dapat mengarah pada kondisi yang lebih gawat, terutama di tengah cuaca yang panas dengan kelembapan yang rendah.
“Kalau dehirasi yang terganggu semua sel tubuh, akibatnya mulai dari yang teringan seperti rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan bergejala berat seperti delirium (berperilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan,” ujarnya.
Meski sering minum, tutur Eva, dengan cuaca dan kelembapan di tanah suci, tidak akan membuat jemaah sering buang air kecil.
“Meskipun di malam hari jangan lupa minum. Sebelum tawaf minum, setelah selesai tawaf, sebelum sa’i, setelah sa’i, jangan lupa minum,” sarannya.