• Tentang Kami
  • Sanggahan
Sabtu, 6 Maret 2021
No Result
View All Result
MASAKINI.CO
  • Beranda
  • News
  • Bola
  • Nasional
  • Internasional
  • Foto
  • Video
  • Beranda
  • News
  • Bola
  • Nasional
  • Internasional
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
MASAKINI.CO
No Result
View All Result
Home Nasional

Bantuan Subsidi Upah 2020 Belum Seluruhnya Tersalurkan

by Zayus Amin
19 Januari 2021
Bantuan Subsidi Upah 2020 Belum Seluruhnya Tersalurkan

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah

0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

MASAKINI.CO – Penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) 2020 resmi ditutup pada 31 Desember. Meski begitu, ada kebijakan khusus bagi penerima BSU gelombang I yang belum menerima transfer dana tersebut. Hak mereka diberikan pada Januari ini.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan kebijakan tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR kemarin (18/1).

”Mudah-mudahan dalam Januari ini yang memang sudah menerima pada program gelombang I dan datanya betul-betul sudah klir. Kami akan mintakan untuk perbendaharaan negara kembali menyalurkan bantuan,” jelasnya.

Dalam raker tersebut, Ida memaparkan evaluasi penyaluran bantuan Rp 600 ribu per bulan untuk jangka waktu empat bulan.

Penyaluran BSU kepada 12.403.896 sasaran penerima dilakukan dalam dua gelombang. Di setiap gelombang, penerima menerima Rp 1,2 juta.

Realisasi penyaluran gelombang I pada periode Agustus–Oktober 2020 mencapai 99,11 persen. Di antara 12.403.896 target penerima, dana berhasil tersalurkan kepada 12.293.134 penerima. Artinya, ada 110.762 pekerja yang tidak menerima BSU di gelombang I.

Kondisi yang sama terjadi saat penyaluran gelombang II pada November 2020. BSU tidak tersalur sempurna. Bahkan, realisasi lebih rendah jika dibandingkan dengan gelombang I, yakni 98,71 persen. Di antara 12.403.896 target penerima, hanya 12.244.169 peserta yang dananya berhasil dicairkan bank penyalur.

”Secara total, realisasi mencapai 98,91 persen dengan anggaran yang tersalurkan Rp 29,4 triliun,” ujarnya.

Ida mengungkapkan, ada sejumlah persoalan yang mengakibatkan BSU tidak terserap seluruhnya. Di antaranya, duplikasi atau rekening ganda, nama yang terdaftar tidak valid, dan kasus rekening yang ternyata sudah ditutup, baik oleh pemilik rekening maupun pihak bank.

Ada pula rekening yang tidak terdaftar di kliring, rekening pasif karena tidak ada transaksi dalam jangka waktu tertentu, rekening dibekukan, NIK di bank tidak sesuai dengan NIK di data subsidi, hingga cutoff akhir tahun yang mengharuskan seluruh dana kembali ke kas negara.

Mengapa realisasi gelombang I dan II tidak sama? Ida menjelaskan, setelah penyaluran gelombang I, pihaknya mendapat pendampingan dari KPK dan BPK untuk pencairan tahap selanjutnya. Dari sana, ada masukan bahwa sebaiknya data penerima lebih dulu dipadankan dengan milik Ditjen Pajak. Tujuannya, mengetahui penerima benar-benar memiliki upah di bawah Rp 5 juta seperti yang dipersyaratkan atau tidak.

Saat pemadanan data dimulai, menurut Ida, ada perbedaan data yang dilaporkan. Yang digunakan Ditjen Pajak merupakan jumlah penghasilan, sedangkan data BPJamsostek yang menjadi acuan data BSU adalah upah yang diterima pekerja.

”Jadi, saat di-tracking penghasilannya Rp 5 juta, di BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek, Red) upahnya tidak segitu,” paparnya.

Kondisi itu lantas didiskusikan dengan KPK. Sebab, ada sekitar 1,1 juta pekerja yang terdeteksi memiliki pendapatan di atas Rp 5 juta. Di sisi lain, pihaknya punya keterbatasan waktu sampai 31 Desember 2020. Akhirnya, diputuskan bahwa BSU tetap disalurkan mengingat perbedaan data yang digunakan tersebut.

Di bagian lain, ada kabar baik bagi para guru non-PNS di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Sebab, ada rencana perpanjangan penyaluran BSU bagi para guru non-PNS.

”Diusulkan kembali pencairan BSU enam bulan lagi,” ungkap Menag Yaqut Cholil Qoumas saat rapat bersama Komisi VIII DPR kemarin.

Bahkan, Kemenag akan memperluas cakupan penerima BSU. Yaitu, untuk para dosen non-PNS dan guru atau ustad di pesantren.[]

JAWAPOS

Tags: bantuan subsidi upahBSUMenaker Ida Fauziyahtransfer BSU

Related Posts

Sopir Tak Berkutik Dihentikan TNI-Polri, Ternyata Angkut Kayu Illegal
Daerah

Sopir Tak Berkutik Dihentikan TNI-Polri, Ternyata Angkut Kayu Illegal

6 Maret 2021
Wali Kota Sabang Hadiri Pisah Sambut Danlanal Sabang
Daerah

Wali Kota Sabang Hadiri Pisah Sambut Danlanal Sabang

6 Maret 2021
Babinsa Arungi Aliran Sungai untuk Padamkan Kebakaran Lahan Seluas 2,5 Hektar
Daerah

Babinsa Arungi Aliran Sungai untuk Padamkan Kebakaran Lahan Seluas 2,5 Hektar

6 Maret 2021
Next Post
DPPKP Kota Banda Aceh Uji Sampel Pangan Segar, Ini Hasilnya

DPPKP Kota Banda Aceh Uji Sampel Pangan Segar, Ini Hasilnya

Discussion about this post

Top News

  • Illiza Sebut Para Siswa Lebih Memilih Sekolah Tatap Muka

    Illiza Sebut Para Siswa Lebih Memilih Sekolah Tatap Muka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecamatan Sukakarya Gelar Musrenbang RKPK 2022

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pangdam IM Pimpin Sertijab 43 Pejabat Kodam, Ini Nama-namanya

    5 shares
    Share 5 Tweet 0
  • Mengevaluasi Cita Rasa Kopi dengan Kopi Cupping

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Danrem 011/Lilawangsa : Hindari Pelanggaran, Jaga Kesehatan dan Bantu Rakyat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita Pilihan

MOTION | Dampak Jangka Panjang Covid-19 Pada Kesehatan

MOTION | Dampak Jangka Panjang Covid-19 Pada Kesehatan

3 bulan ago

Update Covid-19 di Pidie: Satu PDP, 14 ODP

11 bulan ago
  • Beranda
  • Indeks
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Sanggahan
PT Gelora Masa Kini
Jl. Iskandar Muda No.6 Desa Lambung, Meuraxa, Banda Aceh

© 2019 MASAKINI.CO.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Daerah
  • Bola
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Internasional
  • Foto
  • Video

© 2019 MASAKINI.CO.