MASAKINI.CO – Para ‘pencari laba’ di tengah pandemi Corona, membuat ibu dua anak ini meradang. Ia sedih. Saat wabah mengancam nyawa siapa saja, masih ada yang tega menimbun masker dan hand sanitizer.

Sementara di tepi-tepi jalan, ramai terlihat warga yang harus berjuang demi menafkahi keluarga. Mereka tanpa pelindung.

“Banyak orang ingin menolong mereka, tapi sulit sekali menemukan masker dan hand sanitizer,” ujar Shella Sofya.

Bekerja di ruang terbuka, apalagi di tepi jalan tentu berisiko tinggi terjangkit Covid-19. Mereka warga rentan, anggota Persit Kartika Chandra Kirana itupun tergerak hatinya.

Ia lantas menarik tabungan. Belanja masker dan hand sanitizer secukupnya.

“Aku beli inisiatif sendiri, karena kasian sama mereka yang harus bekerja di luar rumah setiap harinya,” kata Shella.

“Kalau tidak kerja, tidak makan. Jangankan untuk beli hand sanitizer, untuk makan saja susah.”

Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Banda Aceh ini, menghabiskan tabungan sebesar Rp5,5 juta.

“Perbotolnya 110 ribu/250ml. Uang aku sendiri, tanpa bantuan dari siapapun. Langsung aku berikab sendiri ke target-target yang aku mau kasih,” sebutnya.

Kemarin ia berjalan kaki mencari tukang becak, tukang parkir, pedagang kaki lima hingga marbot masjid. Sendirian. Ia berbagi sambil sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan.

Ia hanya berharap, semua pihak bersatu melawan virus Corona. Beban pencegahan wabah tak hanya di pundak pemerintah, tenaga medis, polisi atau tentara saja.

“Keselamatan dan kesehatan masyarakat Kota Banda Aceh. Tanggung jawab kita,” harapnya.[Jal]