Diduga Korupsi Dana Gampong Puluhan Keuchik di Indra Jaya, Dipanggil Kejari

Ilustrasi uang pecahan 100 ribu rupiah (foto: suara surabaya)

Bagikan

Diduga Korupsi Dana Gampong Puluhan Keuchik di Indra Jaya, Dipanggil Kejari

Ilustrasi uang pecahan 100 ribu rupiah (foto: suara surabaya)

MASAKINI.CO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Pidie telah memanggil Keuchik (kepala desa) dan mantan Keuchik di kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Pidie untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi Dana Gampong (dana desa).

Kepala Kejari Pidie, Gembong Priyanto mengatakan sebanyak 49 keuchik di kecamatan itu sudah dipanggil untuk dimintai keterangan. Kasus dugaan korupsi Dana Gampong di Kecamatan Indra Jaya tahun 2015 disinyalir merugikan negara hingga miliaran rupiah.

“Semua keuchik sudah kami panggil, ada juga mantan keuchik, begitu juga mantan camat dan saksi lainnya. Kasus ini banyak sekali saksinya, karena mencakup seluruh desa dalam satu kecamatan,” katanya pada masakini.co, Senin (5/4/2021).

Namun pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut, karena masih dalam tahapan penyelidikan. Dia mengklaim belum adanya tersangka di kasus itu karena masih menunggu pengakuan saksi yang belum tuntas memberi keterangan.

“Tapi Kejari Pidie optimis bahwa ada penyimpangan dalam pengelolaan uang pemerataan pembangunan desa yang diwujudkan oleh Presiden Jokowi tahun 2015 itu,” jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, besar kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam dugaan korupsi tersebut, tapi Kejari Pidie belum dapat memberi keterangan secara detail siapa pihak lain yang dimaksud itu.

“Kuncinya, sementara ada kami temukan penyimpangan, tapi dalam hal apa, nanti akan kami sampaikan. Kami pastikan dulu semuanya, karena ada beberapa aspek yang kita tinjau dari laporan keuchik,” ungkapnya.

Saat disinggung, apakah salah satu penyimpangan Dana Gampong di kecamatan Indra Jaya terkait pembuatan Peta Gampong (desa) yang diduga fiktif dan hanya rekayasa program, sementara petanya dijiplak dari data base Bappeda Pidie, Gembong Priyanto memilih bungkam. [Zian Mustaqin]

TAG

Bagikan

Berita Terkait

Tinggalkan Komentar

Berita Terbaru

Berita terpopuler

Add New Playlist