MASAKINI.CO – Masyarakat Desa Pulo Blang, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, meminta kepada pemerintah untuk merenovasi jembatan gantung di desa setempat.
Pasalnya sejak dua tahun terakhir jembatan gantung penghubung antara Desa Pulo Blang, Tualang, Bare Blang dan Paya Sutra di Kecamatan Meurah Mulia itu mengalami rusak parah.
Akibat kondisi tersebut, aktivitas perekonomian warga menjadi terganggu, karena warga harus memutar lebih jauh lagi.
Salah seorang warga Desa Pulo Blang, Abdul Wahab, Selasa (23/6) mengatakan jembatan tersebut sudah tidak layak lagi untuk dilintasi.
Keberadaan jembatan itu sudah puluhan tahun, bahkan warga juga sudah pernah memperbaiki dengan gotong royong, namun dengan kondisi jembatan saat ini sudah tidak memungkinkan lagi untuk diperbaiki oleh warga.
“Jembatan ini adalah satu-satunya jalur penghubung beberapa desa, meski ada jalur alternatif lainnya namun memerlukan waktu 30 menit untuk menuju ke kecamatan. Akan tetapi disaat jembatan tersebut masih bagus, hanya menghabiskan waktu 10 menit saja,” katanya.
Warga berharap pemerintah dapat ,memperbaikinya dikarenakan jembatan tersebut merupakan jalur utama perekonomian masyarakat.
“Jika tidak ada perbaikan jembatan secara maksimal, maka akan menghambat perekonomian masyarakat, karena ada warga yang berkebun kelapa sawit maupun petani sawah dan lainya. Kemudian juga kasihan anak-anak di desa setempat yang berangkat sekolah harus memutar dengan jarak lebih jauh,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tualang, Muliadi menyebutkan bahwa jembatan gantung itu mengalami kerusakan sudah dua tahun. Selama rusak, pihaknya bersama masyarakat sekitar pernah beberapa kali melakukan perbaikan secara swadaya.
“Yang menjadi perhatian kita adalah anak-anak sekolah sudah tidak bisa lagi melintas jembatan tersebut, ketika mereka aktif bersekolah maka terpaksa harus melewati melalui Kecamatan Nibong (tetangga Meurah Mulia) yang membutuhkan waktu sekitar 30 memit untuk menuju ke sekolahnya di Meurah Mulia,” ungkap Muliadi.
Tidak hanya aktivitas para siswa yang terhambat, namun masyarakat pun ikut terkendala, apalagi ketika ada pertemuan di Kantor Kecamatana Meurah Mulia dan sebagainya, itu harus melewati jalur dari kecamatan lain terlebih dahulu dan ini sudah menjadi keluhan bagi warga di kawasan tersebut.
“Sekarang kita membutuhkan perhatian dari pemerintah agar jembatan gantung berkonstruksi kayu itu dibuat yang baru, kalau misalnya tidak mencukupi anggaran maka dapat direhab untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas,” sebutnya.
Ia berharap ada solusi terbaik dari pemerintah Aceh, khususnya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk perbaikan jembatan tersebut. [Antara]